Ngabalin Vs Susi Ribut Lobster, Di Bekasi Warga Gaduh Bakso Lobster

RADAR NONSTOP - Ekspor benih lobster memang lagi hot. Soal lobster bukan hanya ribut antara Ali Mochtar Ngabalin dan mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti tapi warga juga gaduh. 

Tapi gaduhnya warga bukan soal ekspor benih lobster atau terkait tudingan banyak perusahaan elit Gerindra melainkan terkait bakso lobster. 

Bakso lobster memang lagi gaduh. Warga rela antre hinga berjam-jam di Jalan Bapak Bosi, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Berbagai warga dari beberapa daerah memburu bakso lobster permata milik Arief Rianggowo itu. Mereka rela menghabiskan waktu 6 jam lebih demi mencicipi bakso lobster, yang belakangan ini menjadi viral di media sosial dan jagad nyata.

Seperti warga Subang, Jawa Barat, Ino. Bapak satu anak berusia 33 tahun itu rela menanti setengah hari dari pukul 12.30-17.40 WIB hanya untuk mencicipi santapan yang pertama kali viral di media sosial itu.

"Penasaran aja, rasanya gimana. Pokoknya perjuangan banget untuk, Sabtu 11 Juli 2020 petang.

Pasalnya, demi mendapatkan makanan ini dirinya harus menunggu antrean berjam-jam lamanya. Ini tentunya sangat menyita. "Seru sih, berbaur dengan yang lain, ngilangin kekeselan jadinya karena ngatrenya," ungkap dia.

Seperti diberitakan, ekspor benih lobster memang lagi ramai. Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin meminta Susi Pudjiastuti untuk tidak mengganggu kebijakan dibukanya kran ekspor benih lobster oleh Menteri Kelautan dan Perikanan saat ini, Edhy Prabowo.

"Makanya saya bilang ibu susi sudah selesai dengan regulasi 5 tahun lalu. Ada kurang ada lebih. Maksudnya langkah ini (ekspor benih lobster) dilakukan karena pemerintah mendengarkan suara dari bawah," ujarnya saat lawatan di Banyuwangi bersama dengan Menteri KKP Edhy Prabowo, Kamis (9/7/2020).

Menurut Ngabalin, kebijakan lama yang dilakukan oleh Susi Pudjiastuti sudah tidak berlaku lagi. Kali ini, kebijakan baru dari menteri yang baru sudah berlaku.

"Orang punya masanya, setiap masa punya orang. Ada menteri baru, ya regulasi baru. Makanya adanya dibukanya kran (ekspor lobster) lebar bersyukur kepada Allah," tambah pria yang juga Anggota Komisi Pemangku Kepentingan dan Konsultasi Publik Kelautan dan Perikanan ini.