Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Syair Kebangsaan 46 Tahun Malari

NS/RN | Rabu, 15 Januari 2020
Syair Kebangsaan 46 Tahun Malari
Agus Jabo Priyono.
-

Tengah malam tanpa bintang

 

 Oleh Agus Jabo Priyono.

BERITA TERKAIT :
Jual Rumah Gampang-Gampang Susah, Begini Tips Agar Cepat Laku
Jabar Rawan Stunting, Balita Pendek Masih Marak

Politik kerakyatan telah sirna, keadilan, kemakmuran hanya jargon pemanis politik untuk memoles pahitnya kehidupan rakyat. Karena politik hanya memperjuangkan kelompok, elit kelompok dan tuan pemodalnya.

Politik kerakyatan sirna, karena politik hanya dijadikan alat legitimasi formal untuk melindungi kepentingan oligarki, para cukong dan orang kaya. 

Politik kerakyatan sirna, rakyat terbius dengan peran dan drama yang dimainkan para aktornya, membungkus kepentingan busuk kekuasaan rakus yang suka menjarah uang negara serta menjual murah tanah air seisinya.

Politik kebangsaan sirna, karena kedaulatan dimaknai dengan membuka semua ruang untuk memasukkan barang dari luar, padahal di dalam negeri hampir semua tersedia.

Politik kebangsaan sirna, karena kemandirian dibangun dengan menghancurkan industri nasional digantikan dengan modal asing dan hutang yang merajalela.

Politik kesejahteraan telah sirna, karena elit politik suka menipu. Sedangkan kaum terpelajar malas berpikir, urusan kesehatan, pendidikan, perburuhan, beserta kepentingan umum lainnya telah keluar dari azas peri kemanusiaan serta peradaban atas nama kemajuan semua diliberalkan, rakyat dihantui kecemasan tak berkesudahan. 

Politik ke Indonesia-an telah tiada karena Pancasila hanya menjadi parfum pewangi untuk menghilangkan bahu busuk kekuasaan yang menyengat kemana-kemana. 

Politik ke Indonesia-an telah sirna, karena gotong-royong sudah berubah menjadi pertarungan kepentingan, siapa yang kuat dia yang menang dan berkuasa.

Politik ke Indonesia-an telah lenyap, hidup guyup rukun yang menjadi budaya bangsa, sudah porak poranda akibat kesenjangan sosial yang teramat tajam. Abtar saudara diadu domba atas nama suku dan agama, agar mereka langgeng berkuasa.

Saudaraku, mari kita membangun kembali jiwa dan raga kita sebagai bangsa, karena kita telah tertipu, seperti zaman VOC dulu.

---- Machtsvorming ----

Bagi yang berakal dan memiliki semangat juang, mari bangkitkan Politik Kebangsaan dan Kerakyatan kembali. Jadikan Pancasila sebagai pijakan sekaligus bintang arah kita bersama selamatkan bangsa dan negara dari kekuasaan para penjajah, perampok, yang terang-terangan menghancurkan sendi kehidupan bangsa dan negara.

Hentikan keluh kesah yang tiada guna, persatukan hati dan tekad kita, menjadi satu kekuatan untuk mewujudkan harapan kita bersama, Indonesia yang bermartabat, adil, makmur, aman sentosa.

Dengan semangat dan keikhlasan kita, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan jalan....

Kemenangan....!

#Ubahcarapandang!

#MenangkanPancasila!

#Opini   #Syair   #Malari