Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Soal Trotoar Dan Saluran Air Ambruk Di Kebalen, Sekda Kab. Bekasi Desak DPUPR Segera Perbaiki

BUD | Rabu, 08 Januari 2020
Soal Trotoar Dan Saluran Air Ambruk Di Kebalen, Sekda Kab. Bekasi Desak DPUPR Segera Perbaiki
Meski belum sebulan selesai dikerjakan, trotoar dan saluran air di Kampung Kebon Bambu, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan ambruk. Inzet: Sekda Kab. Bekasi, H. Uju
-

RADAR NONSTOP - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, H. Uju meminta agar pembangunan trotoar dan saluran air di wilayah Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Hal itu dikatakan Sekda H. Uju menanggapi ambruknya pembangunan trotoar dan saluran air yang berada di Kampung Kebon Bambu, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan yang viral di sejumlah media online, Rabu (8/1).

Kepada RADAR NONSTOP (Rakyat Merdeka Group), Sekda H. Uju yang ditemui di Gedung Wibawa Mukti mengatakan, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bekasi harus menegur pihak pelaksana, agar trotoar dan saluran air yang ambruk tersebut segera diperbaiki.

"Ini kan masih dalam masa perawatan, ya pelaksana harus segera memperbaikinya. Kalau tidak, pasti ada sanksinya," tandas Sekda.

Menurutnya, pembangunan trotoar dan saluran air tersebut dilakukan agar dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama warga Kelurahan Kebalen.

"Kalau enggak ada manfaatnya bagi warga, buat apa dianggarkan," tegas Sekda.

Diberitakan sebelumnya, proyek pembangunan trotoar dan saluran air sistem u-dith yang menyerap APBD Kabupaten Bekasi 2019 di Jalan Raya Perjuangan, Kebalen, Babelan tepatnya di depan Masjid Jami Darussalam Kampung Kebon Bambu kondisinya sudah ambruk.

Meski baru selesai dikerjakan menjelang akhir Desember 2019, pembangunan trotoar yang diduga asal jadi itu lantaran menghemat biaya, juga diduga gagal konstruksi.

"Ini sudah jelas gagal konstruksi. Masak sih pembuatan trotoar dan saluran air cuma pake plesteran," ungkap Rachmatillah, Sekretaris Bekasi Corruption Watch (BCW), Selasa (7/1).

Dalam pembuatan saluran air, kata Rochnatillah, hanya menggunakan bondex, adukan semen dan tumpukan batu bata. Semestinya, lanjutnya, menggunakan begesting, besi wermes, coran yang bermutu dan pondasi.

"Pembuatan trotoar dan saluran air itu terlihat tidak ada pondasi, malah menggunakan tumpukan batu bata, bondex dan adukan semen," bebernya terlihat kesal.

Pihaknya sangat menyayangkan, tidak adanya pengawasan baik dari konsultan pengawas maupun pengawas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bekasi.

"Para kontraktor atau pihak ketiga yang mendapat proyek pembuatan trotoar dan saluran air di wilayah Kebalen hampir serupa dalam melakukan pekerjaan tersebut. Padahal dana yang diserap merupakan uang rakyat melalui APBD Kabupaten Bekasi. Ini sangat mengecewakan masyarakat Babelan khususnya masyarakat Kelurahan Kebalen. Ini sama saja menyia-nyiakan uang negara," tandasnya.

Pihaknya meminta pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Cikarang segera meninjau ke lokasi untuk menghitung kerugian negara akibat tidak berkualitasnya pekerjaan yang dilakukan baik pihak kontraktor.

"Masak sih belum sebulan selesai, sudah ambruk. Ini luar biasa. Konsultan, pengawas, PPTK dan PPK pada DPUPR Kabupaten Bekasi harus bertanggungjawab," tandasnya.

BERITA TERKAIT :
Sekda Bekasi Kerja Bantu Walikota Dong!, Pengamat: Kalau Gak Maksimal Kerja Harus Diganti
Geruduk Gedung KPK, Mahasiswa: Usut Dugaan Kasus Korupsi di Pemkab Bekasi!