RN - Demo menuntut mundur Bupati Pati Sadewo berakhir ricuh, Rabu (13/8). Massa mengamuk dan menimpuki Sadewo.
Massa Aliansi Masyarakat Pati Bersatu menggelar aksi besar dipicu keputusan Sudewo menaikkan PBB berlipat-lipat atau 250 persen.
"Mundur, mundur," teriak massa. Kericuhan makin mencekam saat massa membakar mobil.
BERITA TERKAIT :Hingga berita ini diturunkan, puluhan massa terluka. Bahkan ada kabar, dua orang tewas.
Rusuh demo kabarnya menyebabkan dua orang tewas. Salah satu perwakilan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu memberikan informasi adanya korban jiwa dalam kejadian demo di kantor Bupati Pati.
Anggota DPRD Pati, Teguh Bandang Waluyo mengatakan bahwa ada laporan warga menjadi korban jiwa dalam kejadian aksi demo Bupati Pati.
"Bahwa ada dua korban jiwa dalam kejadian ini. Atas nama S dan Z," kata Bandang di Gedung DPRD Pati, Rabu (13/8).
Ketua DPRD Pati, Ali Badrudi turut mengucapkan bela sungkawa atas korban jiwa. Ali sempat meminta doa para anggota DPRD yang menjadi korban jiwa.
"Para anggota DPRD Pati untuk mendoakan para korban pada aksi ini. Semoga diampuni oleh Allah," jelasnya.
Sementara Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mencatat ada 64 korban luka selama aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati Sudewo pada Rabu (13/8).
"Dari 64 korban luka tersebut, ada yang dirawat di RSUD RAA Soewondo, Klinik Marga Husada, Klinik Pratama PMI, RS Keluarga Sehat, dan perawatan di tempat," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Lucky Pratugas Nasrimo.
Lucky mengatakan untuk pasien yang dirawat di RSUD RAA Soewondo ada sekitar 40 orang, Klinik Marga Husada empat orang, Klinik Pratama PMI satu orang, RS Keluarga Sehat ada tujuh orang, dan perawatan di tempat ada 12 orang.
Ia mengatakan sebagian besar korban menjalani rawat jalan, sedangkan ada enam orang yang rawat inap enam orang.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan sejauh ini tidak ada korban meninggal dunia selama aksi demonstrasi yang berujung rusuh berlangsung. "Tidak ada korban meninggal dunia dalam aksi anarkis tersebut," tegasnya.
Artanto menuturkan ada sekitar delapan orang personel kepolisian yang turut mengalami luka imbas bentrokan saat demo terjadi. Rata-rata mengalami luka lebam, robek, hingga luka di kepala.
Sudewo juga sempat menghadapi para demonstran. Namun, melalui sejumlah video yang beredar di media sosial Sudewo malah dilempari benda oleh banyak pedemo saat menyampaikan pernyataan dari atas mobil.
Dimakzukan DPRD
DPRD Pati bergerak cepat. Amarah rakyat yang kesal dengan Bupati Pati Sadewo membuat DPRD segera menggelar rapat pansus pemakzulan, Kamis (14/8).
"Kita sudah melakukan pembahasan, langkah yang diambil seperti apa. Besok ada pansus rapat kerja waktu, karena permintaan mau tidak mau harus terbuka siapapun boleh masuk. Biar kita terbuka kepada masyarakat," kata Ketua Pansus Pemakzulan Bupati Pati, Teguh Bandang Waluyo.
Dia mengatakan agenda pertama rapat pansus pemakzulan Bupati Sudewo pada besok pagi adalah membahas mengenai pengisian jabatan Direktur RSUD RAA Soewondo Pati yang dinilai tidak sah.
Bandang mengatakan isu yang juga dibahas yakni terkait pemutusan tenaga kerja hampir 200 eks karyawan honorer RSUD RAA Soewondo Pati.
"Kalau memang terbukti dan bermasalah maka akan dimakzulkan. Prosesnya setelah pansus terjadi kita sampaikan ke paripurna apabila disetujui dikirim ke MA. Setelah MA memutuskan salah baru dikirim ke presiden atau Mendagri," ujarnya.
Diketahui, Sudewo, (lahir 11 Oktober 1968) pernah menjabat sebagai anggota DPR-RI selama dua periode (2009–2013 dan 2019–2024). Dalam periode keduanya di DPR-RI, ia mewakili Partai Gerindra dan daerah pemilihan Jawa Tengah III, yang meliputi Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, dan Kabupaten Pati dan bertugas di Komisi V.
Sudewo terpilih menjadi Bupati Pati dan diusung oleh Partai Gerindra, PKB, NasDem, PSI, Golkar, Gelora, Perindo, dan PKN, serta memperoleh 419.684 suara atau 53,53% dari 814.148 (78,52%) pemilih yang menggunakan hak pilihnya.