Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Kampret Vs Cebong Adu Kuat di Twitter, Awas... Debat Jangan Garing

NS/RN | Minggu, 17 Februari 2019
Kampret Vs Cebong Adu Kuat di Twitter, Awas... Debat Jangan Garing
-

RADAR NONSTOP - Debat jilid II calon presiden bakal seru. Para pendukung Prabowo dicap kampret dan pro Jokowi yang disebut cebong bakal adu kuat.

Mereka bukan hanya melakukan nobar tapi juga akan meramaikan ruang media sosial khususnya di Twitter. Adu trending topik akan terjadi.

Di dunia nyata atau arena debat juga bakal ramai. Karena debat Calon Presiden 2019 Kedua bakal lebih ramai ketimbang suasana debat pertama lalu. Soalnya, jumlah penonton debat ditambah 100 orang.

BERITA TERKAIT :
KPK Desak Pemerintah, Bansos Lewat Bank Atau Kantor Pos Agar Tidak Dipolitisasi & Dikorupsi
Mimpi Prabowo Mendirikan 300 Fakultas Kedokteran Ambyar, IDI Sebut Indonesia Butuh Dokter Spesialis

Para pendukung dipastikan akan mencari kelemahan lawan. Di debat pertama misalnya, Jokowi yang membawa kertas dituding menyontek.

Lalu, Ma'ruf Amin yang dikesankan tidak dikasih ruang oleh Jokowi. Begitu juga Prabowo yang dituduh emosi lalu berjoget dan dipijat Sandi.

"Pada debat pertama kapasitas ruangan hanya memungkinkan 500 undangan, sementara di sini luas, maka kuota tambah (menjadi) 600 orang," kata Komisioner KPU Wahyu Setiawan di arena debat, Hotel The Sultan, Kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (17/2/2019).

Arena debat di Hotel The Sultan dinilai bisa mengakomodasi lebih banyak penonton undangan ketimbang arena debat sebelumnya, di Hotel Bidakara, 17 Januari 2019 lalu.

"Masing-masing kandidat mendapat 140 undangan. Sisanya adalah undangan KPU," kata Wahyu.

140 Undangan dari masing-masing pihak kandidat berjumlah 280, ditambah lagi ada 320 undangan KPU. Ditotal, jumlah itu pas 600 undangan (kursi).

"Itu lebih besar daripada undangan masing-masing kandidat," kata Wahyu. Kini kursi-kursi sudah ditata di arena debat. Kursi-kursi juga ditempeli tanda.