Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Tom Lembong Dikeroyok Menteri Jokowi, Bahlil Sindir Jebolan   Harvard Tapi Mangkrak?

RN/NS | Kamis, 25 Januari 2024
Tom Lembong Dikeroyok Menteri Jokowi, Bahlil Sindir Jebolan   Harvard Tapi Mangkrak?
Tom Lembong
-

RN - Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong masih menjadi buah bibir. Setelah namanya disindir Gibran dalam debat cawapres, kini para menteri Jokowi menyerang bareng-bareng.

Bahkan, almamater Tom di Universitas Harvard juga diseret-seret. Diketahui, Harvard adalah kampus beken di Amerika Serikat yang telah melahirkan intelektual dunia. 

Diketahui, saat disindir Gibran, Tom sempat menjawab kalau dirinya adalah orang yang memberikan contekan kepada Jokowi selama tujuh tahun. Pidato Jokowi soal ekonomi di forum internasional tak lepas dari bikinan dan koreksi Tom. 

BERITA TERKAIT :
Bu Mega, Gibran Sudah Siap Dipecat Dari PDIP Tuh...
Menang Di MK, Senior PDIP Minta Gibran Boleh Salah Asal Tidak Bohong 

Awalnya Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membandingkan kinerjanya dengan pendahulunya Tom Lembong.

Menurut Bahlil, ketika BKPM masih dikepalai Franky Sibarani pada 2015, target investasi sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), tercapai. Namun, kemudian Franky di-reshuffle dan diganti pejabat yang Bahlil tidak ingin menyebut namanya.

Sebagai informasi, Tom Lembong menjabat sebagai kepala BKPM pada periode 2016-2019.

"Tahun 2015, zaman Pak Franky (Franky Sibarani), (target) RPJMN itu Rp519 triliun. Alhamdulilah tercapai Rp545,40 triliun," kata Bahlil," saat memaparkan realisasi investasi 2023 di Jakarta, Rabu (24/1/2024).

"Kemudian diganti oleh, saya pikir teman-teman sudah tahu, tidak perlu saya sebutkan namanya. Itu di 2016 ada reshuffle kabinet, kemudian pejabat terdahulu saya masuk dan itu target RPJMN Rp594,8 triliun, realisasinya Rp612,8 triliun," lanjutnya.

Menurut Bahlil, pada dua tahun awal BKPM dikepalai Tom, realisasi investasi mencapai target. Katanya, realisasi investasi pada 2017 mencapai Rp682,9 triliun dari target Rp678,8 triliun. Namun, pada tahun berikutnya, Bahlil menyebut Tom tidak memenuhi target.

"Pada 2018, wartawan catat ini, (target) RPJMN kita Rp765 triliun, realisasi investasinya Rp721,30 triliun. Jadi, dalam fasenya, itu ada target yang tidak tercapai," kata Bahlil, dikutip Antara.

Ketika dilantik menjadi kepala BKPM pada Oktober 2019, Bahlil menyebut dirinya diwarisi investasi mangkrak senilai Rp708 triliun.

Dalam kurun tiga tahun, Bahlil mengeklaim berhasil mengeksekusi sebanyak 78,9 persen atau Rp558 triliun dari total investasi mangkrak tersebut.

Bahlil mengklaim, tren peningkatan realisasi investasi terus terjadi pada masanya. Pada 2022, melampaui target Rp1.200 triliun dengan capaian Rp1.207,2 triliun dan capaian pada 2023 sebesar Rp1.418,9 triliun, melampaui target sebesar Rp1.400 triliun.

"Ini perbandingan antara pejabat terdahulu yang tamatan Harvard, yang sekolahnya hebat, dan pejabat sekarang yang tamatan STIE Port Numbay, alumni Jayapura. Ini datanya objektif," kata Bahlil membandingkan diri dengan Tom.

Menurut Bahlil, sejumlah warisan proyek mangkrak yang sukses dieksekusinya antara lain proyek investasi Lotte Chemical yang sebelumnya mangkrak selama 4-5 tahun dan kini telah berprogres hingga 80 persen.

Selain itu, kata dia, ada pula proyek PLTA Cirata, yang sebelumnya merupakan proyek mangkrak selama lima tahun, kini telah diresmikan dan beroperasi.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga memberikan pernyataan keras kepada Tom Lembong.

Luhut meragukan intelektualitas pria yang kini berstatus Co-Captain Timnas Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).

Luhut menilai Tom Lembong telah salah memberikan informasi sebagai pimpinan Timnas AMIN. Kesalahan yang dimaksud adalah pernyataan soal harga nikel yang anjlok.

Menurut Luhut, Thomas Lembong harus melihat data jangka panjang, siklus komoditas itu memang wajar mengalami naik turun. Hanya saja, khusus untuk nikel memang saat ini sedang mengalami kenaikan harga pesat.

Secara blak-blakan Luhut menyebut intelektualitas Tom Lembong diragukan. "Saya nggak ngerti bagaimana Tom Lembong ini memberikan statement seperti ini. Intelektualitas Anda itu jadi saya ragukan," tegas Luhut.