RN - Bantuan Sosial atau Bansos masih menjadi sorotan. Sebab, dibagikan menjelang pemilu dan aksi pembagian di jalanan.
Saat debat capres terakhir yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ganjar Pranowo bertanya kepada Anies Baswedan.
Pertanyaan itu masuk dalam segmen keempat. Ganjar bertanya ke Anies soal pemberian bansos yang belakangan membetot perhatian publik karena dibagikan jelang pencoblosan pemilu.
BERITA TERKAIT :Menjawab hal ini, Anies kembali menegaskan bahwa bansos diberikan untuk kepentingan si penerima bukan untuk si pemberi.
"Kalau penerimanya membutuhkan bulan ini, ya diberikan bulan itu. Kalau dibutuhkannya tiga bulan lagi, ya, tiga bulan lagi. Jangan dirapel semuanya. Itulah yang disebut sebagai bansos tanpa pamrih," kata Anies.
Capres Perubahan ini menilai bahwa penerima bansos harus tepat sasaran. Hal ini dimulai dari pendataan yang baik dan akurat, serta mekanisme pemberian bansos yang jelas.
"Mekanisme pemberiannya melalui jalur birokrasi, (bansos) bukan dibagikan di pinggir jalan, tapi dibagikan langsung di lokasi menggunakan jalur birokrasi," tegas Anies.
Anies pun menggagas, jika dirinya terpilih menjadi Presiden 2024 maka akan mendata ulang progam bansos dengan meluncurkan program bansos plus.
"Kami menyusun bansos plus. Angkanya ditingkatkan, yang belum masuk masih miskin dimasukkan dan diberikan bekal latihan, pendampingan supaya mereka pelan-pelan bisa mandiri dan hidup lebih sejahtera," pungkas Anies.
Diketahui belakangan ramai soal Jokowi membagikan bansos di depan Istana Negara. Di 2024, bansos yang dibagikan dituding terbesar sepanjang sejarah.
Yang bikin curiga lagi adalah anggaran bansos naik pada 2024 menjadi Rp 496 triliun. Angka tersebut naik Rp 20 triliun dibandingkan anggaran serupa di APBN 2023, yaitu Rp 476 triliun.