RN - Kementerian Sosial (Kemensos) resmi membuka peluang bagi para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dulu sempat dicoret dari daftar penerima bantuan gara-gara ketahuan main judi online (judol). Tapi tenang, bagi yang sudah “insaf digital”, pemerintah memberi satu kesempatan emas, bisa reaktivasi dan kembali menikmati bansos.
“Ini sesuai arahan Presiden. Mereka diberi kesempatan satu kali lagi, dengan melakukan reaktivasi lewat kantor desa atau aplikasi resmi,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Minggu (19/10).
Namun, kesempatan ini bukan tiket gratis. Hanya mereka yang benar-benar masih membutuhkan dan sudah berhenti berjudi yang bisa diaktifkan kembali.
BERITA TERKAIT :“Kalau memang butuh, silakan. Tapi kalau masih mengulangi lagi, ya siap-siap dihapus lagi,” tegas Saifullah.
Tak hanya itu, Kemensos juga sedang bersih-bersih data besar-besaran. Bareng Badan Pusat Statistik (BPS), mereka tengah menyatukan seluruh data sosial dari berbagai program, mulai dari perlindungan sosial, jaminan sosial, sampai pemberdayaan.
Langkah ini disebut sebagai bagian dari reformasi besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan satu data sosial nasional — biar tak ada lagi drama “bansos salah alamat” atau “orang kaya kebagian bantuan beras”.
Lebih lanjut, Mensos mengungkap, anggaran perlindungan sosial tahun 2025 naik drastis, dari Rp71 triliun menjadi Rp110 triliun. Angka ini terbesar sepanjang sejarah.
Dengan sistem baru dan data terpusat, Kemensos yakin setiap rupiah akan jatuh ke tangan yang benar.
“Tujuannya jelas, bantuan tepat sasaran, dan kesejahteraan masyarakat bisa dirasakan nyata, bukan cuma di spanduk dan baliho,” pungkasnya.