Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Coreng Pendidikan

Orang Tua Siswi Resah, Diduga Ada Satu 'Predator' Anak di SMKN 56

HW | Selasa, 08 Oktober 2024
Orang Tua Siswi Resah, Diduga Ada Satu 'Predator' Anak di SMKN 56
Ilustrasi/net
-

RN - Sejumlah orang tua siswi yang menyekolahkan anak-anaknya di SMKN 56 Pluit, Penjaringan Jakarta Utara merasa resah. 

Pasalnya, ramai ada persoal dugaan pelecehan terhadap siswi yang diduga dilakukan oleh oknum guru.

"Kami jadi takut dan khawatir, apabila tidak ada tindakan dari instansi terkait. Anak kami jadi korban berikutnya," tutur SR salah satu orang tua siswa warga Muara Baru, Senin (08/10/2024).

BERITA TERKAIT :
Curhatan Warga Penjaringan Soal Problematika Ijazah Tertahan Hingga Terancam Anak Tak Ikut Ujian
Kasus Kriminalisasi Guru Makin Marak, Bang Dailami Serukan Darurat Perlindungan Guru

Sementara itu kepada wartawan, Kepala SMKN 56 Pluit, Ngadina membenarkan adanya laporan dugaan pelecehan seksual terhadap siswi.

Ngadina menyebutkan, terduga ialah oknum guru berinisial H selaku pengajar.

"Laporan kami terima dari wakil kepala sekolah, guru, dan siswa pada tanggal 3 Oktober 2024 tentang adanya dugaan pelecehan seksual terhadap siswa pelapor," kata Ngadina, Senin (7/10/2024).

Ngadina menegaskan, oknum guru berinisial H tersebut telah dibebas tugaskan sebagai pendidik guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

"Kami  kepala sekolah, kasubbag TU, dan empat wakil kepala sekolah memanggil saudara H untuk dimintai keterangan,"tegasnya.

"Hasil pemeriksaan dan agar proses pemeriksaan dapat berjalan dengan lancar, maka saudara Hanafi dibebastugaskan sementara dari tugas pokok sehari-hari sebagai pendidik, mengingat saudara Hanafi akan menghadapi pemeriksaan lebih lanjut,"sambung Ngadina.

Ngadina mengungkapkan, pihak sekolah akan melakukan pendampingan dan pemulihan psikologis terhadap para korban dengan mendatangkan psikolog.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kecurigaan adanya dugaan pelecehaan terhadap siswi, ketika para siswi dipangil ke ruangan oknum guru berinisial H secara satu-persatu.

Dengan waktu yang lama. Sehingga, timbulah sejumlah pertanyaan, apa yang tengah dilakukan oleh oknum guru tersebut.