Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Dianggap Tidak Transparan Soal Anggaran Covid, Kantor Airin Didemo

Doni | Senin, 13 Juli 2020
Dianggap Tidak Transparan Soal Anggaran Covid, Kantor Airin Didemo
-

RADAR NONSTOP - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komfatek Cabang Ciputat, menggeruduk kantor Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany, Senin (13/7/2020).

Kehadiran belasan mahasiswa itu menuntut Pemkot Tangsel untuk transparansi terkait soal anggaran Vovid-19. Pasalnya, menurut para demonstran selama ini Pemkot tidak pernah publikasi terkait anggaran Covid.

Orator aksi Doni Mulyana, kepada sejumlah awak media menyampaikan, mahasiswa mendesak dilakukannya transparansi anggaran Covid-19 dan kemana saja penggunaannya selama ini.

BERITA TERKAIT :
Demokrat Resmi Laporkan Perselisihan Suara di Dapil II Jakut ke Mahkamah Konstitusi
Sindir Partai Koalisi Perubahan, AHY: Pilpres Belum Usai Udah Kesana Kemari

"Kami mendesak Pemkot Tangsel melakukan transparansi anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) hasil recofusing, mempublikasikan rincian anggaran BTT," terang Doni Mulyana kepada awak media di depan Balaikota Tangsel.

Pantauan Radarnonstop.co, tampak aksi belasan mahasiswa tersebut tidak mendapat respon oleh Pemkot. Sebab, dalam aksi tersebut tidak ada perwakilan satu pun dari Pemkot mewakili dalam memberikan tanggapan soal tuduhan tak transparansi anggaran.

Sementara, aksi tersebut terlihat berjalan lancar. Tampak sekitar 30-an petugas gabungan TNI-Polri melakukan pengamanan aksi.

Waka Polsek Ciputat, AKP Anna Tangke Tasik, usai melakukan pengamanan aksi menyampaikan, aksi HMI tersenut, kata dia, telah mendapatkan izin dari Polres Tangsel.

Meski, posisi Tangsel saat ini tengah menjalankan perpanjangan PSBB tahap VI. Sehingga, dilakukan pengawalan ketat oleh petugaa Polsek Ciputat sebanyak 30 orang.

"Kita harus humanis, tapi upaya untuk jaga jarak sudah ada. Gabungan dari polisi hanya 30 orang. Sebetulnya melanggar sih, melanggar jaga jarak. Tapi kan kita gak bisa membubarkan dan keras,"urai AKP Anna Tangke Tasik.

#Tangsel   #Corona   #Demo