Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Air Kali Merah Hingga TPA Cipeucang Dirujak, Netizen Sebut Tangsel Gak Punya Wali Kota   

RN/NS | Senin, 06 Oktober 2025
Air Kali Merah Hingga TPA Cipeucang Dirujak, Netizen Sebut Tangsel Gak Punya Wali Kota   
Air merah dan tumpukan sam[ah di Tangsel lagi viral.
-

RN - Netizen di Tangerang Selatan (Tangsel) rame-rame nyinyir. Warganet itu menyebut Tangsel seperti tidak punya wali kota.

Awalnya netizen menanggapi viral air di Kali Jalan Artowijoyo, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) berwarna merah. Tapi banyak juga netizen mengaitkan soal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang. 

Tempat pembuangan sampah yang terletak di Serpong itu ibarat gunung yang menimbulkan bau busuk dan lalat. Warga sekitar setempat, mengatakan bau dari TPA Cipeucang yang tercium setiap hari membuat lalat semakin banyak. 

BERITA TERKAIT :
Viral Air Kali Di Serpong Warna Merah, Netizen Tuding Wali Kota Tangsel Sibuk Rapat Karena Anggaran Gede 

Kondisi itu, menurutnya, kerap memburuk ketika musim hujan. "Pengawasan minim, dampak anggaran rapat gede jadi malas kerja," sidir netizen di TikTok.

Akun lainnya @ntis: Tangsel gak ada walikota, makanya bebas. 

@bento4: sektor 12, makanya jgn rapat terus. gede sih duitnya. 

@Nr? menyebut sampah cipeucang. "sampah aja jadi gunung di Tangsel, cipeucang," sindirnya. 

@golas: walikota sibuk gali tanah, sama ganti lantai trotoar padahal masih bagus.

Di Tangsel, sampah rumah tangga per hari bisa mencapai ribuan ton. Data dari dinas terkait di Tangsel jumlah sampah pada tahun 2023 sekitar 1.011 ton per hari.

Setelah viral, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Tangsel baru akan mencek dan menurunkan tim. DLH menduga hal itu disebabkan limbah dari industri makanan.

Dia juga meminta peran aktif masyarakat untuk melaporkan. "Ada dua kemungkinan. Jadi dari pewarna makanan sama pewarna pakaian. Cuman saya bingung kalau pewarna pakaian emang di Tangsel ada industri tekstil? Nggak ada. Nah itu makanya saya ragu kalau terkait dengan pewarna pakaian," Kepala Pengendalian, Pencemaran dan Pengawasan Lingkungan (PPKL) DLHK Tangsel, Carsono kepada wartawan, Senin (6/10/2025).

Tapi nampaknya netizen sudah gerah soal lapor melapor. "Percuma lapor, masuk kiri keluar kanan," tulis akun @rds3.

Korupsi Sampah

Karut marut pengelolaan sampah di Kota Tangsel memang tidak ada habisnya. Beberapa waktu lalu, Kejaksaan Tinggi Banten juga sudah mengendus dugaan korupsi berjamaah proyek pengelolaan sampah di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Tangerang Selatan yang ditaksir senilai Rp75,9 miliar.

Kasus tersebut menjerat segelintir oknum pegawai DLHK Kota Tangerang Selatan dari tingkat staf sampai kepala dinas dengan total nilai korupsi ditaksir mencapai Rp75,9 miliar. Penyidik Tindak Pidana Kejati Banten pun telah melakukan penahanan terhadap tersangka ZY selaku mantan staf DLH Kota Tangsel pada Kamis (17/4/2025).

Tersangka ZY resmi ditahan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi yang terkait dengan kegiatan pengangkutan dan pengelolaan sampah di DLBK pada tahun anggaran 2024. 

Selama menjabat di DLHK, ZY memiliki wewenang strategis untuk menentukan lokasi pembuangan sampah. Posisi ini ia gunakan untuk menjalin kerja sama dengan WL, Kepala DLHK Kota Tangsel saat itu, yang juga kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Salah satu bentuk kolusi yang terbongkar adalah dugaan manipulasi administrasi, terutama dalam pengurusan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). 

KBLI milik PT EPP diduga diubah secara sengaja agar perusahaan tersebut tidak hanya memenuhi syarat sebagai penyedia jasa pengangkutan, tetapi juga dianggap layak untuk melaksanakan pengelolaan sampah.