RADAR NONSTOP - Pihak Meikarta menepis tudingan miring soal adanya para pekerja asing asal China pada proyek pembangunan Super Blok Meikarta yang terjangkit virus Corona. Mereka mengklaim bahwa para pekerja asing yang dipekerjakan dalam kondisi sehat.
Direktur Komunikasi Meikarta, Danang Kemayan Jati mengatakan, para pekerja asing di Meikarta tidak terjangkit virus Corona, karena sudah dicek kesehatannya.
“Sampai saat ini tidak ada virus Corona di Meikarta, karena sudah diperiksa kesehatannya dan tidak ada indikasi gejala penyakit dari virus Corona,” terang Danang kepada sejumlah wartawan saat konferensi Pers di Distrik 1, Selasa (11/2/2020).
BERITA TERKAIT :Ditambahkan, dalam membangun Meikarta, pihaknya menggunakan jasa kontraktor, di mana terdapat 86 Pekerja Warga Negara Asing dari total 5000 pekerja WNI. Status perkerja WNA minimal Supervisor dan atau Key Spesialis. Semua WNA memiliki izin resmi sesuai dengan Undang-undang.
Mengenai WNA yang meninggal, Danang menegaskan, bukan karyawan Meikarta (PT MSU), melainkan karyawan kontraktor dan sudah dievaluasi pihak berwajib bahwa kematiannya disebabkan oleh kecelakaan kerja dan sama sekali tidak terkait dengan virus Corona - itu adalah hoax.
"Kami menempatkan prioritas tinggi kepada semua kontraktor atas safety dalam pembangunan dan selalu memprioritaskan putra daerah dalam membangun kota untuk semua masyarakat Bekasi dan Indonesia," bebernya.
Di tempat yang sama, anggota DPRD Kabupaten Bekasi Budiyanto mengatakan bahwa hasil pengecekan kesehatan terhadap pekerja asal Cina terkesan ada sesuatu yang ditutup-tutupi oleh pihak Meikarta.
“Saya hanya ingin memastikan bahwa Lippo Cikarang (Meikarta) semua TKA asal Cina itu diperiksa kesehatannya, karena kemarin saat dilakukan pemeriksaan kesehatan terkesan ada kucing-kucingan akhirnya kami menduga-duga ada apa. Bukan hanya itu data TKA yang tidak sinkron dari data Lippo dengan data yang dikeluarkan oleh Disnaker jadi pertanyaan kami selama ini,” tegas dia.e
Selaku Dewan Dapil 1, kata Budiyanto, pihaknya berhak mengetahui persoalan di Dapilnya, karena merasa memiliki tanggungjawab atas apa yang nanti bisa merugikan masyarakat sekitar, khususnya Kabupaten Bekasi.
“Karena Meikarta ada di Dapil saya, jadi sudah tanggungjawab saya secara pribadi atas permasalahan ini. Saya sendiri tutup mata soal legal atau tidaknya pekerja asing. Tapi dalam konteks virus Corona, saya wajib memastikan agar tidak ada satu orang pun WNA asal Cina yang lewat dari pemeriksaan kesehatan, sehingga wabah virus Corona ini tidak tersebar di Kabupaten Bekasi,” tegasnya.