RADAR NONSTOP- Bakal Calon Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Siti Nur Azizah dan Muhammad dinilai memiliki peluang besar dalam bursa calon Walikota Tangsel di Pilkada 2020, Kamis (30/1/2020).
Pasalnya, dua kandidat non parpol tersebut namanya dinilai menguat lantaran partai politik peserta pemilu di Tangsel tidak percaya diri mengusung kadernya sendiri dalam kontestasi Pilkada pada September mendatang.
Pengamat kebijakan publik dan politik UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak menilai munculnya dua kandidat non parpol itu akibat nama-nama yang sudah pasti dari internal partai tidak muncul hingga saat ini.
BERITA TERKAIT :Kondisi seperti ini, kata Zaki Mubarak, dinilai yang membuat nama tokoh dari luar parpol seperti Siti Nur Azizah dan Muhammad merasa punya kesempatan.
"Kondisi ini yang membuat nama-nama tokoh dari luar parpol seperti Siti Nur Azizah dan Muhammad merasa punya kesempatan. Apalagi Siti Nur Azizah punya channel ke elit-elit politik tingkat pusat melalui ayahnya Kyai Ma'ruf Amin, sehingga lebih memudahkan lobi-lobi politik," terang Zaki Mubarak.
Bukan itu saja, bahkan seperti isyarat PDIP dan PAN yang bakal merekomendasikan tiga nama kandidat Benyamin Davnie, Muhammad dan Siti Nur Azizah di Pilkada nanti.
Namun, menurut Zaki, nama Benyamin Davnie dalam kontestasi Pilkada Tangsel 2020 kali ini dinilai justru tenggelam dibandingkan dengan nama Siti Nur Azizah dan Muhammad.
Menurut Zaki Mubarak, pihaknya menilai bahwa Benyamin Davnie sebenarnya dalam Pilkada kali ini cukup populer dan punya pengalaman.
Akan tetapi, nama Benyamin Davnie dinilai kurang mendapat dukungan dari parpol-parpol lantaran Wakil Walikota yang juga politikus Partai Nasdem tersebut tidak dapat membawa partainya meraih kursi di Pileg 2019 lalu.
"Pak Ben mungkin menunggu ketiban berkah, jika dia yang akhirnya dipilih maju karena parpol-parpol tidak punya calon yang mampu menandingi Siti Nur Azizah yang namanya sudah beredar luas. Pak Benyamin, sebenarnya cukup populer dan punya pengalaman tapi kurang mendapat dukungan dari parpol-parpol, apalagi nasdem tidak dapat kursi," jelasnya.
Kendati demikian, dengan strategi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan menyisakan 11 kandidat dalam konvensi yang digelar kemarin pun tak lepas dari pengamatannya.
Zaki menilai, strategi yang dimainkan PSI tidak lepas dari perannya yang ada dipinggiran dalam Pilkada nanti. Pasalnya, meski PSI menguasai fraksi dengan empat kursi di DPRD Tangsel, peran partai besutan Grace Natalie tersebut dinilai punya keterbatasan tidak dapat mengajukan calon sendiri.