RN - Anggaran aneh-aneh masih muncul diberbagai daerah. Seperti di Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) yang viral.
Anggaran pengadaan suvenir atau cendera mata Pemkot Tangsel menuai sorotan publik setelah diunggah ke media sosial.
Dalam unggahan di akun Instagram @leonyvh, pemilik akun yang diketahui sebagai Leoni, mantan penyanyi cilik Trio Kwek Kwek, menyoroti sejumlah pos anggaran Pemkot Tangsel yang dinilai janggal.
Salah satunya adalah anggaran untuk pengadaan suvenir senilai Rp20,48 miliar. Anggaran ini menuai protes netizen yang menyebut kalau Tangsel lebih gila dari DPRD DKI.
“Gaes, khususnya warga Tangsel. Gua akan post screenshot dari Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Laporannya 520 halaman, gua coba post yang penting-penting ya. Mabok ini liatin angka, banyak bener,” tulis Leoni dalam unggahannya, Rabu (17/8/2025).
Angka tersebut tercantum dalam laporan resmi bertajuk Beban Alat atau Bahan untuk Kegiatan Kantor, Suvenir, atau Cendera Mata. Nilainya naik signifikan dibandingkan 2023 yang tercatat Rp 13,48 miliar, atau meningkat sekitar 51,94 persen.
Selain anggaran suvenir, Leoni juga menyoroti pos belanja lain seperti pakaian dinas, makanan rapat, dan atribut seremonial, yang nilainya mencapai puluhan miliar rupiah. Berdasarkan data Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tangsel 2024, total pendapatan daerah mencapai Rp4,57 triliun, dengan belanja daerah Rp4,36 triliun.
Jika dibandingkan, anggaran suvenir hanya sekitar 0,47 persen dari total belanja. Namun, jumlah tersebut tetap dipandang besar di tengah banyaknya kebutuhan mendesak masyarakat.
Netizen Teriak
Mengetahui adanya anggaran aneh dan humbo netizen langsung gaduh. Mereka membandingkan dengan DKI Jakarta.
"Ini lebih gila dari DPRD DKI," tulis netizen.
"Liat postingan Leony. Pemerintah di Tangsel. Pendapatan pajak harusnya di balikin ke rakyat kan? Tapi yg terjadi. Uang anggaran alat tulis 38Milyar, Souvenir 20Milyar, Perjalanan Dinas 117Milyar. Sedangkan perbaikan jalan 731juta, Bansos 136juta," tulis netizen lainnya.
Akun @uwxxx mengatakan, kalau Pemkot Tangsel sudah melukai rakyat. "Tangsel memang punya pemimpin? Apa gunanya dana desa gajebo," bebernya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi dari Pemkot Tangsel. "Rakyat susah, mending duitnya buat rakyat susah," beber akun @Rwckxxx.
Seperti diberitakan, Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengklaim ada pemangkasan anggaran sekitar Rp200 miliar pada APBD 2025. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja.
Fokusan ini pada program dan kegiatan non-infrastruktur, seperti mengurangi anggaran perjalanan dinas dan makan, serta akan disimpan untuk belanja tidak terduga guna mengantisipasi bencana. Prioritas program seperti makan bergizi gratis tidak terdampak oleh kebijakan ini.