RADAR NONSTOP - Nazriel Kurniawan Saputra, bayi berusia 5 bulan, warga Kampung Pendayakan RT. 009/005 Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi ini menderita penyakit Atresia Bilier (tertutupnya saluran empedu pada bayi yang baru lahir).
Meskipun kondisi ini jarang terjadi, atresia bilier termasuk kondisi serius yang berbahaya.
Untuk diketahui, saluran empedu adalah saluran yang membawa cairan empedu dari hati ke usus 12 jari. Cairan empedu berperan dalam proses pencernaan lemak dan vitamin larut lemak, seperti vitamin A, D, E dan K. Cairan empedu juga berfungsi membuang racun dan zat limbah lain keluar dari tubuh.
Pada bayi dengan atresia bilier, cairan empedu tidak bisa mengalir ke usus karena tertutupnya saluran tersebut. Akibatnya, cairan empedu menumpuk di dalam hati. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan hati, sehingga terbentuk jaringan parut (fibrosis), yang bisa mengakibatkan sirosis.
Tertutupnya saluran empedu ini dapat terjadi ketika masih di dalam organ hati maupun ketika sudah keluar dari organ hati.
Bayi yang menderita Atresia Bilier akan terlihat normal saat lahir, namun pada minggu kedua atau ketiga setelah dilahirkan, bayi akan mengalami penyakit kuning.
Berat badan bayi juga masih normal selama satu bulan setelah dilahirkan, namun kemudian akan mulai menurun. Penyakit kuning yang dialami seiring waktu juga akan bertambah parah.
Menurut informasi, Nazriel Kurniawan Saputra saat ini sedang dirawat intensif di IGD RS. Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
Endang Saputra, orang tua dari Nazriel kepada sejumlah wartawan saat mendatangi Sekretariat Bersama (Sekber) di Kelurahan Kebalen dan diterima langsung oleh Ketua Garda Muda Suryo Pranoto GMSP, Suthan Hasbullah menjelaskan, sejak lahir sudah ada tanda tanda Kuning pada kulit Nazriel.
"Sejak lahir saya lihat kulit Nazriel kok kuning, saya kira hanya bawaan bayi, nanti ketika dijemur di terik matahari juga hilang kuningnya. Akan tetapi lama kelamaan kok enggak hilang dan akhirnya saya konsultasi ke dokter, ternyata anak saya menderita Atresia Bilier dan sampai umur lima bulan ini masih belum sembuh dan bolak-balik melakukan pengobatan di RS. Cipto Jakarta," bebernya.
Endang memohon agar mensupport kesembuhan Nazriel. Bahkan katanya, dirinya rela jika harus mendonorkan organ tubuhnya demi kesembuhan buah hatinya.
"Tolong bantu kami, sebagai orang tua, jika harus organ tubuh saya diambil untuk didonorkan, saya ikhlas," ujarnya berharap.
Menanggapi itu, Suthan Hasbullah Ketua GMSP mengatakan, pihaknya akan berupaya membantu agar ada solusi untuk kesembuhan Nazriel.
"Saya akan berkoordinasi dengan para donatur, terutama Pak H. Suryo Pranoto agar cepat teratasi dan ada solusi terbaik buat adik Nazriel," ujarnya, Minggu (29/12).
Sementara itu, saat ini sedang dilakukan pendampingan advokasi Jamkeswatch Bekasi Utara bekerjasama dengan Jamkeswatch DKI Jakarta untuk prosesnya sambil dipantau lebih lanjut perkembangan ke depan.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui langsung kondisi Nazriel saat ini dan memberikan bantuan bisa menghubungi Kantor Bersama di Ruko Villa Mutiara Gading Blok C1 No. 52 Kelurahan Kebalen Kecamatan Babelan, Bekasi 17610 No. HP 082125359955, 082298380893.