RADAR NONSTOP - Media sosial (medsos) memang lagi ngetren. Bukan hanya tempat jualan para UKM online tapi medsos juga menjadi lahan bisnis para buzzer.
Buzzer memang difungsikan untuk membuat sebuah isu menjadi viral dan melejit diposisi trending topik. Dibumbui dengan narasi lucu dan meme kreatif para buzzer diduga bergerak berdasarkan 'pesanan'.
Hasil penelusuran dan pengakuan beberapa pelaku buzzer, kalau sistem kerjanya memang terorganisir. Isu-isu yang diangkat biasanya berdasarkan pesanan sang klien.
BERITA TERKAIT :AMIN Ke HRS Untuk Hadiri Acara Nikah, Buzzer Kepanasan Bikin Konten Ngaco...
Jokowi Dan Surya Paloh Masih Mesra, Operasi Buzzer Gagal Dong
Ada beberapa paket penawaran. Misalnya untuk menjadi trending topik biasa dibanderol dengan harga Rp 10-20 juta.
Pebisnis buzzer mengatakan, pesanan tergantung dari pemesan. Misalnya harus membully ya dibuully.
"Saya sudah siapkan 1.000 akun Twitter. Kalau ditotal bisa 3 ribu akun. Harga itu untuk satu kali trending topik. Biasa kontrak per bulan, kalau harga kontrak rahasia mas," aku pria yang namanya enggan disebutkan.
Saat ditanya dari mana bahan bully, dia mengaku bisa dari google atau memang dari si pemesan. "Ada dari pemesan dan banyak juga kita cari di internet. Untuk sekelas politisi dan pejabat terkenal kan gampang aja pasti ada berita negatifnya," bebernya.
Bikin trending topik memang tidak sulit. Jika tidak ada isu yang hot maka hanya butuh 5.000 yang twit sudah masuk 10 besar. "Kalau pagi hari kita main di bawah 5.000 twit sudah trending," ucapnya.
