RN - Menjelang Pilkada Jakarta yang akan digelar pada 27 November 2024, pasukan akun bisnis mulai bergerak. Para buzzer itu kabarnya mendapatkan order untuk menghabisi Anies Baswedan di media sosial.
"Biasanya masih kecil-kecilan. Pemanasan aja ini, ordernya rujak Anies dah," tegas seorang pemain medsos yang namanya enggan disebutkan, Sabtu (13/7).
Saat ditanya berapa harga untuk membully Anies, dia enggan bicara. "Yang pasti lumayan, tugasnya membully Anies agar elektabilitasnya tidak tinggi," bebernya lagi.
BERITA TERKAIT :Beberapa waktu lalu, beredar sebuah foto yang menampilkan Anies memegang buku berjudul "Rumus Agar Awet Bodoh". "Ini salah satunya, haha, haha," bebernya lagi.
Apalagi foto itu kata dia, sempat diklarifikasi oleh Tim Jala Hoaks Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan klarifikasi melalui akun Instagram resmi mereka, Jumat (12/7).
Dalam unggahan yang dipublikasikan pada pukul 09.00 WIB, Tim Jala Hoaks menyatakan bahwa foto tersebut merupakan hasil editan dan tidak menggambarkan kenyataan.
Mereka menegaskan bahwa informasi yang beredar adalah palsu dan hanya bertujuan untuk mencemarkan nama baik Anies Baswedan.
Namun, klarifikasi ini memicu reaksi beragam dari warganet. Banyak yang mempertanyakan urgensi Tim Jala Hoaks untuk membela Anies Baswedan, mengingat beliau sudah tidak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Netizen merasa bahwa sumber daya dan fokus Tim Jala Hoaks seharusnya diarahkan kepada isu-isu yang lebih relevan dengan kepentingan publik saat ini.
Menyusul banyaknya komentar dan kritik dari warganet, postingan klarifikasi tersebut akhirnya dihapus pada pukul 12.00 WIB.
"Maaf halaman ini tidak tersedia. Tautan yang anda ikuti mungkin rusak, atau halaman mungkin sudah dihapus," demikian bunyi laman Jala Hoaks yang merujuk postingan dimaksud.
Meski demikian, perdebatan mengenai urgensi dan prioritas Tim Jala Hoaks terus berlanjut di berbagai platform media sosial.
Pihak Tim Jala Hoaks belum memberikan komentar lebih lanjut terkait reaksi warganet dan keputusan mereka untuk menurunkan postingan klarifikasi tersebut.