Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

25 Juta Pemilih Yakin KPU dan Bawaslu Gak Netral

CR/JPC/RN | Senin, 11 Maret 2019
25 Juta Pemilih Yakin KPU dan Bawaslu Gak Netral
Aksi demo di depan kantor KPU. Aksi yang dihadiri Amien Rais ini menyebut KPU tidak netral.
-

RADAR NONSTOP - Ada 35 persen jumlah pemilih percaya kalau kotak suara sumber kecurangan. Lalu, 25 juta pemilih juga percaya kalau KPU tidak netral.

Netralitas penyelenggara pemilu yakni KPU dan Bawaslu itu terungkap dalam Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). 

SMRC melakukan survei pada 24-31 Januari 2019 dengan melibatkan 1.426 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling itu memiliki margin of error sekitar 2,65 persen.

BERITA TERKAIT :
Beredar Video Sidang DKPP, Manja Lestari Damanik Ketua KPU Brebes Jadi Bandar Suara Pemilu 2024?
Yang Klaim Penyelenggara Pemilu Dukung RIDO Berpotensi Kena Somasi, Sama Dengan Sebar Hoax

Menurut Direktur SMRC Deni Irvani, hampir 80 persen responden percaya pada KPU dan Bawaslu sebagai pengelenggara pemilu. Namun, ada sekitar 13 responden yang menilai KPU tidak netral.

“Itu berarti terdapat sekitar 25 juta warga yang menganggap KPU tidak netral. Jumlah besar ini bisa menjadi masalah bagi KPU dan Bawaslu bila dimobilisasi," kata Deni di kantornya, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/3).

Lebih lanjut Deni mengatakan, sebenarnya masyarakat Indonesia tidak begitu saja percaya dengan berbagai isu yang berpotensi mengurangi legitimasi KPU dan Bawaslu. 

Sebab, lanjut Deni, mayoritas responden tak percaya pada hoaks yang menyasar lembaga penyelenggara pemilu itu, termasuk kabar bohong soal tujuh kontainer berisi 70 juta surat suara Pilpres 2019 dari Tiongkok yang sudah dalam kondisi tercoblos.

Merujuk riset SMRC, hanya 4 persen responden yang memercayai isu 70 juta surat suara tercoblos itu. Isu lain adalah soal kotak suara yang berpotensi menjadi modus kecurangan di pemilu.

“Yang yakin dan tidak yakin bahwa kotak suara bisa menjadi sumber kecurangan berada di kisaran angka yang sama 35 persen," ungkapnya.

Menurut Deni, persentase pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno yang meragukan KPU dan Bawaslu cukup signifikan. Angkanya mencapai 23-25 persen.

Di sisi lain, hanya 4-5 persen pendukung Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin yang tidak yakin pada kemampuan KPU.

Bahkan dalam kasus hoaks 70 juta surat suara tercoblos, lebih dari 75 persen pendukung Jokowi-Ma'ruf tidak mempercayainya.

#KPU   #Bawaslu   #Survei   #