Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

SMK Gak Laku Di Perusahaan, Ini Jurusan Susah Cari Kerja

RN/NS | Sabtu, 30 November 2024
SMK Gak Laku Di Perusahaan, Ini Jurusan Susah Cari Kerja
Ilustrasi
-

RN - Jika Anda ingin masuk SMK sebaiknya teliti dalam memilih jurusan. Sebab, saat ini penyumbang terbesar pengangguran adalah jebolan SMK.

Per Agustus 2024, tercatat ada 7,47 juta orang menganggur. Rata-rata yang sulit mendapatkan kerja adalah SMK.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, ada tiga jurusan SMK yang menyumbang angka pengangguran tertinggi. BPS telah merilis data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus lalu. Per Agustus 2024, tercatat ada 7,47 juta orang menganggur.

BERITA TERKAIT :
Warisan Jokowi Dan Jumlah Pengangguran Naik, Anak SMK Harus Perkuat Skil

Lulusan jenjang SMK menjadi salah satu penyumbang terbanyak dengan persentase 9,01 persen pada tahun 2024. Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS, Ali Said, mengungkapkan ada tiga jurusan SMK yang paling mendominasi persentase pengangguran.

Ali mengungkapkan tiga jurusan SMK penyumbang angka pengangguran tertinggi adalah Jurusan Teknik Otomotif, Jurusan Teknik Komputer dan Informatika, dan Jurusan Teknik Mesin.

"Saya sampaikan juga bahwa ternyata ada yang pertama adalah Teknik Otomotif, yang kedua Teknik Komputer dan Informatika, yang ketiga Teknik Mesin," ujar Ali Said dikutip dari  mendia onlone, Jumat (29/11/2024).

Menurutnya, ketiga jurusan tersebut memang tinggi peminat. Akan tetapi, potensi bersaing setelah lulus juga tinggi.

Saat mendaftar pada pekerjaan yang sama, Ali berpendapat perusahaan cenderung merekrut lulusan perguruan tinggi. Kecenderungan ini berkaitan dengan keterampilan yang mereka miliki.

"Selain itu, bersaing dengan (tenaga kerja) dari perguruan tinggi di jurusan itu, yang mungkin lebih matang ya. Itu penyumbang pengangguran terbesar di SMK," jelasnya.

Lebih lanjut, Ali menjelaskan jika para lulusan ini tidak langsung disalurkan oleh sekolah ke industri atau dunia usaha sehingga menyumbang angka pengangguran.

"Kalau apa yang diambil jurusan SMK tidak langsung disalurkan. Nah itu yang jadi tantangan," ujarnya.