RN - Aktivis mahasiswa UNISMA Bekasi, Laksamana menyebut bahwa Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad sejak dilantik pada 20 September 2023 lalu dinilai tidak becus dalam menjalankan tugas dan kewajibannya terkait beragam permasalahan yang ada di Kota Bekasi.
Laksamana mengatakan perihal surat dari Gubernur Jawa Barat telah terbit pada akhir Desember 2023 terkait Open Bidding untuk mengisi kekosongan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Pj. Walikota Bekasi, Raden Ghani hingga akhir Januari belum menggelar Open Bidding.
"Suratnya udah turun dari Gubernur, terkait Open Bidding Jabatan Kepala Dinas Tataruang," ujar Laksmana kepada radarnonstop.co, Kamis (1/2/2024).
BERITA TERKAIT :Namun yang cukup aneh, sambung Leksmana, dengan adanya surat dan tidak digelarnya Open Bidding, Raden Ghani justru malah mengganti Bambang Santosa, selaku Plt. Kepala Distaru oleh Lintong.
“Ini lucu, harusnya menggelar Open Bidding ehh malah mengganti Plt dengan orang dekatnya Pj. Walikota Bekasi, yakni oleh Lintong," paparnya.
Lintong sendiri, sambungnya, adalah pejabat Asda 1 yang mana informasinya saat ini berbagai kebijakan PJ. Walikota Bekasi Raden Ghani banyak dipengaruhi oleh Lintong.
"Selain Lintong, juga ada nama Karto, dua nama ini yang dominan mempengaruhi langkah-langkah kebijakan yang diambil oleh Pj. Walikota Bekasi, termasuk wacana Mutasi Pejabat Esselon 2 juga banyak di pengaruhi oleh Lintong dan Karto, kuat pengaruhnya kedua Pejabat ini, Plt. Distaru juga di geser dan diganti kok sama Lintong," cetusnya.
Namun terlepas dari banyaknya peran dua Pejabat tersebut terhadap Kepemimpinan Raden Ghani, menurut Laksmana, Raden Ghani akhirnya tidak jelas konsep kebijakannya dalam memimpin Kota Bekasi.
“Raden Ghani sudah terlihat kok integritasnya mulai goyah, apalagi informasi yang beredar dia mulai bermain dengan kebijakannya dan informasinya banyak kok Pejabat yang mulai merapat dan mulai setor 'upeti' kepada Raden Gani,” tandasnya.