RN - Partai Demokrat (PD) dipastikan naik. Bahkan jumlah kursi partai berlambang Bintang Mercy di DPRD DKI bengkak dari 10 menjadi 14.
Artinya PD akan tetap mendapatkan jatah kursi pimpinan secara otomatis. Kenaikan itu bukan hanya klaim atau omon-omon.
Diketahui, PD sempat berjaya di Jakarta pada Pemilu 2009. PD menang telak dan memperoleh kursi Ketua DPRD.
BERITA TERKAIT :Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono naiknya suara partainya berdasarkan hasil survei internal. Mujiyono haikul yakin kakau PD akan tetap mendapat kursi pimpinan DPRD DKI Jakarta.
"Bahkan perolehan kursi DPRD DKI Jakarta ikut naik, dari yang semula 10 orang pada Pileg 2019, akan naik menjadi 14 kursi pada 2024," ujar Mujiyono saat diskusi NGObrolin JAKarta (Ngojak) bertajuk: "Menebak Jawara Pemilu 2024 di Jakarta", di kawasan Gondangdia Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (18/1) malam.
Sebagai mantan auditor swasta, Mujiyono sangat realistis terhadap data-data. Meski diprediksi perolehan kursi bertambah, tapi Demokrat tetap berada di urutan keempat di DPRD DKI Jakarta.
“Dari survei yang kami lakukan itu, kemungkinan Gerindra (unggul) dengan 23-24 kursi, sedangkan PDIP selisihnya hanya 2-3 kursi dengan Gerindra atau sekitar 20-21 kursi, PKS naik dari 16 jadi 19, Demokrat 14 kursi dan kemudian Golkar (kemungkinan 9-10 kursi),” papar Mujiyono.
Dalam diskusi yang digelar Lintas Generasi Aktivis Pro Jakarta, Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Abdul Aziz menghargai survei internal yang dilakukan Demokrat bahwa perolehan kursi PKS kemungkinan bertambah. Aziz tak menampik, efek ekor jas dari sosok Capres nomor urut satu, Anies Baswedan memberikan positif yang begitu besar bagi PKS.
Edisi Cetak Radar Nonstop. Jagonya Berita Jakarta
“Alhamdulillah, kehadiran Pak Anies dalam kontestasi Pilpres yang juga diusung PKS tentu akan memberikan efek yang baik bagi elektabilitas partai,” kata Aziz.
Menurutnya, ceruk suara antara PKS dengan Demokrat tentu berbeda. Secara ideologi, Demokrat menganut nasionalis-religius, sedangkan PKS lebih condong ke religius sehingga lebih dikenal sebagai partai politik berbasis Islam.
“Menurut kami, PDIP, Gerindra dan PKS akan bersaing ketat dengan perolehan suara yang tidak terlalu jauh menempati tiga besar. Selanjutnya diikuti Demokrat dan Nasdem,” jelas Azis.
Sementara itu, Aktivis Pro Jakarta, Rio A Putra menuturkan, diskusi ini diadakan untuk mengetahui lebih jauh dinamika dalam Pemilu Legislatif (Pileg) di Jakarta.
"Semua pasti sudah melakukan survei internal terkait prosentase atau berapa banyak kader yang akan melenggang ke Kebon Sirih," ucapnya.
Ia menambahkan, partai satu dan lainnya juga sudah pasti saling "mengintip" siapa yang kira-kira akan memperoleh suara terbanyak atau menempatkan kadernya sebagai Legislator di DPRD DKI Jakarta.
"Dari diskusi, saya kira memang PDI Perjuangan, Gerindra, dan PKS masih mempunyai kans untuk mendulang suara terbanyak dan menempatkan kadernya sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta," tandasnya.