Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

DPR Sewot Di Foto-Foto, Bawaslu Kecamatan Kerja Apa Cari Salah Caleg?

RN/NS | Rabu, 17 Januari 2024
DPR Sewot Di Foto-Foto, Bawaslu Kecamatan Kerja Apa Cari Salah Caleg?
-

RN - Anggota DPR RI yang kembali maju sewot. Sebagai caleg incumbent, DPR sering kena sasaran tembak. 

Seperti Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang. Politisi PDIP ini mempertanyakan mengapa anggota DPR RI yang sedang bertugas menyerap aspirasi di daerah pemilihan (Dapil) justru didokumentasikan oleh Panwascam (Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan).

"Nah untuk Bawaslu kita harapkan supaya menertibkan para Bawaslu di daerah, pada Panwascam itu ya karena mereka tidak paham tentang Perbawaslu. Contoh misalnya ketika ada pertemuan anggota DPR saja di sana, itu panwascam itu sudah sibuk di sana, sibuk memfoto-foto, sibuk memvideokan padahal kita sebagai anggota DPR menyerap aspirasi masyarakat, kan begitu," kata Junimart, Rabu (17/1).

BERITA TERKAIT :
Jadi Caleg DPR Gagal, Ahmad Ali Cari Hoki Maju Pilkada Sulteng 
29 Caleg PDIP Jateng Terancam Tak Dilantik, Dampak Ganjar-Mahfud Ambruk? 

Junimart meminta Ketua Bawaslu Rahmat Bagja untuk menindaklanjuti hal itu. Dia meminta agar ditertibkan dan memberikan edukasi.

"Dan mereka minta supaya ada izin dari polisi. Oleh karena itu, kita minta kepada Bawaslu ya, Pak Bagja, supaya menertibkan, supaya mengedukasi mereka itu agar tidak merugikan setiap caleg-caleg yang ada di daerah," pungkasnya.

Seorang anggota Panwascam yang enggan disebutkan namanya mengaku, anggota DPR yang datang ke dapil lebih banyak bermuatan kampanye dan bukan menyerap aspirasi. "Atribut dan ajakan memilih caleg itukan bukan aspirasi tapi ajakan memilih," ungkapnya.

Dia juga mmeminta kepada anggota DPR yang kembali nyaleg tidak memanfaatkan situasi. "Aspirasi ya aspirasi, sosialisasi caleg ya lain lagi. Kami tidak cari kesalahan tapi tugas kami kan mendata yang salah," bebernya.