RN – Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Kota Tangsel menggelar bimbingan teknis (Bimtek) pemulasaran jenazah. Tak kurang dari 350 warga Kota Tangsel mendapat pelatihan tersebut.
Kepala Bidang Petanahan dan Pemakaman pada Disperkimta Kota Tangsel, Yusuf Ismail mengatakan, Bimtek pemulasaran jenazah ini dilaksanakan dalam dua gelombang. Gelombang pertama 14 November 2023 dengan peserta 200 orang dari Kecamatan Pamulang, Setu, Serpong dan Serpong Utara.
Sedangkan gelombang kedua dilaksanakan di Hotel Marylin Serpong Utara pada Rabu, 22 November 2023. Pesertanya ada 150 orang yang berasal dari perwakilan Kecamatan Pondok Aren, Ciputat dan Ciputat Timur. “Sehingga total untuk tahun ini ada 350 orang yang mengikuti Bimtek pemulasaran jenazah,” kata Yusuf.
BERITA TERKAIT :Yusuf menambahkan, melalui Bimtek tersebut warga diberi bekal tata cara pemulasaran jenazah, mulai dari memandikan, mengkafani, mensalatkan hingga mengkuburkan sesuai syariat Islam.
“Mudah-mudahan dari 350 nanti ini bisa menyebarkan ilmu yang didapat kekeluarga dan tetangga. Peserta bimtek ini ada yang pertama ikut atau baru tahu soal pemulasaran dan ada yang sudah tahu dan mereka ingin meningkatkan pengetahuannya,” tutupnya.
Kepala Disperkimta Kota Tangsel, Aries Kurniawan berharap pelatihan pemulasaran jenazah tersebut terus berlanjut. Ia juga berharap melalui pelatihan tersebut nantinya ilmu yang didapat, bisa disebarkan atau ditularkan kepada keluarga maupun tetangga di lingkungannya masing-masing.
“Ini menjadi bekal pengetahuan lain bagi masyarakat. Karena, selain mendapat pengetahuan tentang teori, peserta bimtek ini juga dibekali langsung tata caranya melalui praktek,” tandasnya.
Terpisah, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, bimtek pemulasaran jenazah merupakan upaya regenerasi dari pemulasaran jenazah yang sudah ada. “Jumlah penduduk Tangsel semakin banyak, kebutuhan akan pemulasar jenazah juga semakin banyak,” ujarnya.
Menurutnya, tugas mereka bukan hanya pemulasaran jenazah saja tapi, juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar yang mengalami musibah. “Apa sih sebetulnya tata upacaranya, syariatnya, fikihnya, semuanya harus seperti apa secara benar menurut agama dan tentunya bagi umat Islam,” jelasnya. (ADV)