Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pesan Anies dan Ingatan Kita pada Orang Tua

RN/CR | Kamis, 28 September 2023
Pesan Anies dan Ingatan Kita pada Orang Tua
-

Oleh: Achmad Rizki Bacaleg NasDem Dapil 8 Jaksel/Sekretaris LTNU DKI Jakarta

Ada yang tak terlupakan dari penampilan Anies Baswedan pada acara Mata Najwa Bicara Gagasan di Universitas Gajah Mada beberapa waktu lalu. Pada salah satu sesi, Anies memberi pesan yang sangat menyentuh. Khususnya bagi anak-anak yang barangkali saat ini hidup dengan membiayai orang tua.

Situasi itu mungkin saja membuat keuangan sang anak tertekan. Apalagi bila sang anak sudah berumah tangga. Di satu sisi ada kebutuhan yang harus dipenuhi. Tetapi di sisi lain ada perasaan yang harus dijaga.

BERITA TERKAIT :
Ongen Sangaji Bantah Partai Nasdem Tidak Maksimal Dukung RIDO
Ara Sebut Jokowi Macan Tidur, Gara-Gara Anies Dukung Pramono 

Bagi anak yang saat ini hidup dengan membiayai orang tua, sebelum berputus harap, ada baiknya mengingat pesan Anies Baswedan. Pesan itu dia sampaikan di depan mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM). Tetapi kata-katanya menggema keluar dari dalam gedung. Suaranya membentuk gelombang yang mendengung di telinga dan masuk ke sanubari setiap orang. 

"Ketika Anda mendapat tanggungjawab ikut membiayai orang tua maka jangan pernah pandang ini sebagai beban. Tapi pandang ini sebagai sumur pahala untuk anda karena membiayai orang tua. Jangan pernah pandang itu sebagai beban. Karena dia telah membiayai anda selama ini," kata Anies. 

Tentu pesan ini tidak berada di ruang hampa. Pesan Anies itu adalah refleksi atas pengalaman, perkembangan situasi, dan kecenderungan/gejala-gejala sosial yang ada. Perkembangan keadaan yang semakin kompleks, informasi yang semakin banyak memengaruhi cara pandang dan cara berprilaku manusia modern. 

Pengaruh perkembangan itu juga memengaruhi relasi orang dengan orang lain. Termasuk diantaranya adalah relasi keluarga dalam rumah. Sistem sosial yang dibangun dan dipertahankan dari generasi-generasi pendahulu bisa denga  cepat luntur dan mulai ditinggalkan. Termasuk culture dalam rumah. 

Anies Baswedan boleh jadi merupakan salah satu contoh seorang anak laki-laki yang mendapat tanggungjawab hidup berdampingan dengan ibunya. Kini ia adalah seorang calon presiden. Ia menghembuskan pesan itu berdasarkan pengalaman pribadinya. Ia telah mencontohkan bagaimana konsep menjadikan orang tua sebagai sumur pahala. Sepanjang waktu ia menimba pahala dari pengabdian kepada ibunya. Sebagai bekal dalam perjalanan hidupnya. Baik di dunia lebih-lebih di akhirat. 

Pada momentum Maulid Nabi Muhammad SAW ini, rasanya perlu mengingat kembali doa yang diajarkan oleh guru ngaji waktu kecil. Doa ini, rasanya releted dengan pernyataan reflektif Anies Baswedan itu. 

"Rabbighfirlana Waliwalidaina Warhamhuma Kama Rabbayani Saghira". Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami dan kedua orang tua kami, dan sayangilah orang tua kami sebagimana mereka menyayangi kami sejak kecil.

#Caleg   #NasDem   #Anies