RN - Publik kembali dibuat geleng-geleng kepala oleh pernyataan Anies Baswedan yang mendadak menyorot proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCIC). Dalam acara Dialog Kebangsaan di Padang, sang mantan gubernur yang dikenal fasih berorasi itu mengingatkan agar negara tidak salah fokus pada proyek mercusuar yang katanya membebani rakyat.
“Apalagi kalau menimbulkan utang yang harus ditanggung oleh seluruh rakyat, padahal manfaatnya hanya dirasakan sebagian kecil,” ujar Anies dengan nada filosofis, Rabu (5/11).
Namun, ucapan itu justru jadi bumerang di dunia maya. Warganet langsung bergelombang menanggapi, lengkap dengan arsip digital dan tangkapan layar masa lalu. Mereka mengingatkan bahwa Anies pernah menandatangani Kepgub yang justru mendukung penuh proyek kereta cepat tersebut.
BERITA TERKAIT :Utang Whoosh, Beban Siapa?
Berdasarkan jejak kebijakan, Anies ternyata menerbitkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1640 Tahun 2019 tentang Penetapan Lokasi Jalur, Stasiun, dan Fasilitas Kereta Cepat Jakarta–Bandung. Bahkan, kebijakan itu diperpanjang lagi pada 2021 lewat Kepgub Nomor 1563.
Warganet pun ramai-ramai menyerbu kolom komentar. Ada yang menulis,
“Dulu tanda tangan izin, sekarang bilang beban utang. Plot twist terbaik setelah sinetron Tukang Bubur Naik Haji.”
Ada pula yang menimpali, “Mungkin dulu mendukung karena keretanya belum cepat-cepat amat.”
Tak hanya berhenti di KCIC, kritik Anies juga dibanding-bandingkan dengan proyek MRT Jakarta, yang notabene dibangun di wilayah kekuasaannya saat menjadi Gubernur.
Menurut sebagian netizen, kalau kereta cepat lintas provinsi disebut proyek yang hanya dinikmati segelintir orang, maka MRT, yang cakupannya hanya Jakarta, seharusnya masuk kategori proyek super-segelintir.
“Kalau KCIC beban utang, MRT itu beban apa, Pak? Beban nostalgia?,” tulis pengguna X.
Sementara yang lain menyindir dengan nada lebih lembut namun tak kalah pedas. “Jangan-jangan yang disebut proyek mercusuar itu cuma yang dibangun orang lain.”
Fenomena ini pun menambah panjang daftar plot twist politik ala Anies Baswedan. Dari panggung idealisme berubah jadi panggung meme nasional.
