Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Dirujak Netizen Soal Pilkada 2024 Ditunda, Bos Bawaslu Kini Jadi Pendiam

RN/NS | Minggu, 16 Juli 2023
Dirujak Netizen Soal Pilkada 2024 Ditunda, Bos Bawaslu Kini Jadi Pendiam
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja.
-

RN - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja sepertinya mulai jadi pendiam. Di media sosial, dia habis dibully dan dirujak netizen gara-gara mengusulkan Pilkada 2024 ditunda.

Bagja juga disemprot banyak politisi dan anggota DPR. Bawaslu dicap ngaco dan jangan bermain politik soal usulan penundaan pilkada.

"Untuk persoalan itu (opsi tunda pilkada) dibahas dalam rapat tertutup, sehingga saya tidak bisa komen," kata Bagja kepada wartawan usai menghadiri acara peluncuran kampanye 'Hajar Serangan Fajar' di Kantor Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Jumat (14/7/2023).

BERITA TERKAIT :
Jangan Jago Gombal Jadi Syarat Mutlak PDIP Untuk Calon Kepala Daerah, Kapok Dengan Jokowi & Gibran? 
Pilkada Pakai Sirekap, KPU Sama Saja Bikin Gaduh, Emang Jangan-Jangan Ada Titipan Calon Ya?

Bagja mengatakan, usulan untuk membahas opsi penundaan pilkada itu bukan usulan resmi lembaganya. Usulan tersebut hanya sebatas bahasan diskusi dalam forum kementerian/lembaga bersama Kantor Staf Presiden (KSP).

Bagja mengaku juga tidak akan mengusulkan opsi tersebut secara resmi karena penentuan jadwal Pilkada Serentak 2024 merupakan domain Pemerintah dan DPR RI. Bagja juga membantah bahwa opsi yang dilontarkannya itu menimbulkan kegaduhan.

Diketahui, Bagja sebelumnya mengusulkan agar semua pihak terkait mulai membahas opsi menunda gelaran Pilkada Serentak 2024. Hal itu disampaikan dalam rapat koordinasi kementerian dan lembaga negara yang diselenggarakan Kantor Staf Presiden (KSP) bertemakan Potensi dan Situasi Mutakhir Kerawanan Pemilu Serta Strategi Nasional Penanggulangannya di Jakarta, Rabu (12/7/2023).

Bagja menilai penundaan karena ada sejumlah masalah besar yang berpotensi terjadi apabila Pilkada Serentak dilaksanakan sesuai jadwal pada 27 November 2024. Masalah pertama adalah pelaksanaan tahapan pilkada beririsan dengan pelaksanaan tahapan Pemilu 2024.

Untuk diketahui, hari pemungutan suara pemilu dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Adapun presiden dan wakil presiden terpilih dilantik Oktober 2024.

"Kami khawatir sebenarnya Pilkada 2024 ini karena pemungutan suara pada November 2024 yang mana Oktober baru pelantikan presiden baru. Tentu dengan menteri dan pejabat yang mungkin berganti," kata Bagja, dikutip dari laman resmi Bawaslu RI.

Dari kalangan pemerhati pemilu, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti Bagja berpikir terlalu kejauhan. Seharusnya Bagja fokus mengurus persoalan yang ada di depan mata terlebih dahulu seperti bertebarnya baliho partai dan caleg sebelum masa kampanye dan praktik politik uang di tempat ibadah.

Adapun Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengaku belum memahami landasan Bagja mengusulkan penundaan. Hasyim sendiri ingin hari pencoblosan pilkada dipercepat menjadi September 2024.