RN - DPRD DKI Jakarta rame-rame meminta Badan Pengelola (BP) Perparkiran dirombak. Politisi Kebon Sirih mendesak agar para bos BP Perparkiran didepak.
Desakan itu pasca insiden anggota Dishub Jakpus, Fachri, terluka tangan kirinya karena diserang oleh juru parkir (jukir) di kawasan Monas. Fachri diserang jukir bergolok ketika hendak menertibkan parkir liar di area pintu masuk Monas.
Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas menilai BP Perparkiran tidak jelas. Dia menyebut banyak jukir tidak jelas.
BERITA TERKAIT :"Badan Perparkiran kita ini yang perlu dirapikan, akhirnya korbanya Dishub," kata anggota DPRD DKI ini.
Hasbi tak masalah jika warga atau kelompok warga dilibatkan dalam pengelolaan parkir. "Parkir dengan berdayakan masyarakat boleh, tapi aturan harus jelas," katanya.
Kemudian, jika operasi itu dilakukan dengan benar, dan tak sembarang, maka tak akan terjadi gontok-gontokan antara petugas dengan juru parkir liar.
"Seharusnya, tak sampai gontok-gontokan. Kalau Dishub ini bisa antisipasi, jadi sebelum dia turun, kan kita punya Satpol PP. Suruh Satpol PP baris. Lebih aman lah," katanya.
Hal senada diucapkan Sekretaris PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono. "Ini harus dibersihkan, BP Perpakiran wajib tanggung jawab," terangnya.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI ini melanjutkan, BP Perparkiran jangan juga main di lapangan. "Ini aneh dan ngaco," tegasnya.
Sementara Kapolsek Metro Gambir, Kompol Mugia Yarry Junanda mengaku, pelaku dijerat Pasal 354 KUHP subsider Pasal 351 KHUP. Pelaku terancam dengan hukuman delapan tahun penjara.