RN - Satpol PP diminta melek alias buka mata lebar - lebar. Jangan diam dan pura pura tidak tahu. Jukir (juru parkir) liar getok pengunjung taman dengan tarif mahal, Rp10 ribu/motor.
Salah satunya di Taman Literasi Martha Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan. “Juru parkir (jukir) liar seenaknya mematok tarif parkir pengunjung taman, kok dibiarkan,” sesal Ahmad Lukman Jupiter yang juga Ketua Pansus Perparkiran DPRD DKI Jakarta ini.
Menurut Jupiter, kelakuan para jukir liar mematok harga seenaknya dikarenakan lemahnya pengawasan dari Satpol PP di lokasi tersebut.
BERITA TERKAIT :“Mereka (Jukir) bisa seenak jidatnya mematok tarif parkir. Sebab pengawasan dari Satpol PP itu lemah sekali,” ujar Jupiter.
Padahal, tegas Jupiter, pengawasan parkir liar sudah berulang kali diungkapkan dalam rapat. Semestinya, personel Satpol PP patroli agar masyarakat tidak resah dengan keberadaan parkir liar.
“Kelakukaan para Jukir liar itu sudah membuat resah. Terutama dengan harga semau-maunya mereka. Harusnya ditertibkan,” cetus Jupiter.
Jupiter menegaskan, akan Kembali mengingatkan Satpol PP agar memperketat pengawasan terhadap parkir liar.
Politikus Partai NasDem itu juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membayar jika ada oknum parkir liar. Lalu, masyarakat melaporkan kepada pihak berwajib.
“Karena di dalam regulasi enggak ada itu harga di atas Rp5.000, paling mahal itu cuma RpRp3.000-4.000 itu,” kata Jupiter.
Seperti diketahui setiap akhir pekan, Taman Literasi Martha Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan, banyak dikunjungi warga ibukota.
Kondisi demikian justru dimanfaatkan oleh Jukir liar yang memasang tarif tinggi. Parkir motor di kawasan tersebut dipatok Rp10 ribu.
Tarif yang dipatok penjaga parkir liar itu lebih mahal daripada tarif yang berlaku di gedung-gedung parkir resmi. Yakni hanya bertarif Rp2 ribu sekali parkir atau per jam.
Meski mobil Satpol PP terlihat terparkir di area Taman Literasi, parkir liar tetap menjamur bak cendawan di musim penghujan.