RN - Pencopotan Marullah Matali sebagai Sekda DKI Jakarta menuai protes. Kabarnya yang protes adalah para komisaris dan pejabat yang saat ini posisinya terancam.
Kabar beredar, ada komisaris, direksi BUMD hingga pejabat yang resah. "Mereka takut jabatannya terancam," keluh seorang sumber di Balai Kota, Senin (5/12).
Sementara Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta pelantikan Marullah Matali sebagai Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata tak disalahartikan. Heru menyebut ada tugas khusus untuk Marullah, yaitu untuk membantu persiapan Jakarta sebagai tuan rumah Keketuaan ASEAN 2023 hingga persiapan PON.
BERITA TERKAIT :Hal itu disampaikan Heru Budi saat membuka Rapat Pimpinan Gabungan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (5/12/2022).
Sebagaimana diketahui, HBH sapaan akrab Heru melantik Marullah Matali menjadi Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata. Pelantikan Marullah sebagai Deputi Gubernur DKI digelar secara tertutup di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, pada Jumat (2/12/2022). Kini Marullah digantikan Uus Kuswanto sebagai Pj Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta.
Sebagai informasi, sebelumnya, Marullah menjabat Sekretaris Daerah DKI Jakarta. Sedangkan Uus Kuswanto menjabat Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Dewan DKI.
Lebih lanjut, Pj Gubernur Heru Budi menegaskan jabatan baru Marullah untuk membantu kinerja Pemprov DKI di skala yang lebih besar. Ia meminta agar pergantian jabatan itu tidak disalahartikan.
"Perlu saya sampaikan di sini bahwa tugas pak deputi di mana nanti beliau akan membantu saya. Jadi jangan disalahpahamkan bahwa saya membutuhkan Pak Marullah dalam skala yang lebih besar," kata Heru Budi.
"Sesuai Keppres 139/2022 berdasarkan keputusan presiden 139, maka Pak Marullah menjabat deputi di mana nanti ada beberapa poin tugas khusus yang harus diemban oleh beliau," tambah dia.
Selain ASEAN 2023, Heru juga menginstruksikan Marullah mempersiapkan Jakarta menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) mendatang.
Seperti diberitakan, Ketua Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) yang juga anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI, Abdul Ghoni, mengaku kecewa dengan pencopotan Marullah dari posisi Sekda.
"Pencopotan ini melukai warga Betawi. Saya sebagai putra Betawi dan juga Ketua Umum Forkabi kecewa sama Heru. Heru tidak boleh semena-mena. Harus ada etika,” kata Ghoni.
Dia mengatakan, sejak beberapa masa kepemimpinan gubernur sebelumnya, posisi Sekda selalu diisi oleh putera Betawi. Alih-alih mengeliminasi saingannya itu, Heru, kata dia, akan lebih baik jika memerhatikan etika.
“Heru harusnya punya etika dan tatakrama. Heru tidak memiliki etika dan tatakrama, menjadikan Uus sebagai Pj Sekda itu tak beretika,” jelas dia.