RN - Desas-Desus pejabat DKI Jakarta terbelah makin santer. Dua kubu yakni Marullah Matali dan Joko Agus Setyono makin panas.
MM sapaan akrab Marullah adalah Sekda DKI Jakarta yang namanya sudah dilaporkan ke KPK. Sementara Joko, mantan Sekda DKI pilihan Plt Gubernur Heru Budi Hartono. "Persaingan dua kubu antara gerbong MM dan Joko," ungkap sumber di Balai Kota.
Joko kabarnya didukung oleh politisi PDIP untuk menggantikan MM. Apalagi MM sudah dilaporkan ke KPK dan adanya dugaan keterlibatan anaknya yang disebut ikut cawe-cawe dalam susunan kabinet.
BERITA TERKAIT :Pengamat politik Adib Miftahul mengaku, berubahnya susunan pejabat yang dilantik Pramono Anung pada Rabu 7 Mei 2025 menjadi sinyal adanya persaingan di internal. Apalagi surat rahasia susunan pejabat DKI beredar luar di masyarakat.
"Itukan rahasia, kenapa beredar. Pasti ada orang dalam yang nyebar," tegasnya, Minggu (25/5).
Baca Harian Radar Nonstop. Setiap hari Senin sampai dengan Jumat.
Adib yakin pertarungan dua kubu antara MM dan Joko pasti sudah didengar oleh Pram. "Gubernur inikan politisi senior. Dia pasti paham hanya gaya Pram ini halus," ucapnya.
Soal Joko didukung PDIP kata Adib, menjadi hal wajar. Karena MM tipe pejabat yang tidak bisa melebur dan tak luwes.
"MM inikan pejabat kaku. Terlalu birokrat dan seremonial aja. Coba apa prestasi MM, saya rasa tak ada," tudingnya.
Adib melanjutkan, pertarungan dua kubu pejabat jangan sampai meruncing karena bisa merusak kinerja yang berefek pada pelayanan publik. "Mas Pram jangan juga membiatkan konflik ini. Pramharus tegas dan berani bertindak atau bisa jadi nunggu momen pas," tambahnya.