Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

KPU Jakarta Kasih Salinan Ijazah Jokowi, Roy Suryo Sebut Palsu

RN/NS | Senin, 13 Oktober 2025
KPU Jakarta Kasih Salinan Ijazah Jokowi, Roy Suryo Sebut Palsu
-

RN - Salinan ijazah milik Jokowi sudah beredar. Pengamat kebijakan publik, Bonatua Silalahi, menyambangi KPU DKI Jakarta pada Senin (13/10/2025).

Kedatangannya untuk mengambil salinan ijazah mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah dilegalisir.

KPU DKI Jakarta memiliki salinan ijazah tersebut, karena Jokowi sempat mendaftar sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012. Sebab salah satu syarat pendaftaran sebagai kepala daerah wajib melampirkan salinan ijazah.

BERITA TERKAIT :
Megawati Cerita Lahir Di Yogja Tapi Gak Kluiah Di UGM, Gelar Profesornya Tak Palsu

Di sisi lain, Pegiat Media Sosial Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa ternyata juga hadir di KPU DKI Jakarta. Kedatangannya juga untuk meminta salinan Ijazah Jokowi.

Diberitakan sebelumnya, Bonatua sempat menerima salinan ijazah Jokowi melalui KPU RI, pada Kamis (02/10/2025). Pakar Telematika, Roy Suryo, saat itu mendampingi Bonatua menerima salinan ijazah dari KPU RI.

Sementara Pakar Telematika, Roy Suryo, meyakini hasil penelitiannya bahwa dokumen tersebut palsu.

"Ini akan menjadi bukti sangat kuat bagi kami untuk meneruskan perjuangan. Karena apa yang ada di berkas ini adalah sama atau identik dengan yang sudah kami teliti. Kami berkesimpulan 99,9% ini adalah palsu," kata Roy kepada wartawan di KPUD DKI Jakarta, Senin (13/10/2025).

Ia menyebut palsu, karena salinan ijazah yang digunakan Jokowi untuk mendaftar sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta pada 2012 akan sama dengan ijazah. Dia melihat ada kejanggalan terhadap huruf yang ada di ijazah tersebut.

"Dari sisi dimensi, meskipun ini adalah fotokopi, tetapi tidak mengubah yang namanya jarak, struktur dan sebagainya. Di sini sangat kelihatan bagaimana huruf Z itu ada agak ke atas dan di mana huruf A-nya itu mencuat keluar dari logo. Mencotot keluar," sambung Roy.

Lebih lanjut, dokumen yang ia teliti juga telah dibandingkan dengan tiga ijazah yang lulusannya sama dengan Jokowi.

"Jadi apakah masuk akal, apakah logis ketika empat ijazah yang katanya sama-sama lulus pada tanggal 5 November 1985 itu ternyata yang tiga sama, yang satu berbeda," tuturnya.