Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pengangguran Numpuk, Kisah Nyata Sulitnya Cari Kerja Di Kota Depok

RN/NS | Sabtu, 22 Oktober 2022
Pengangguran Numpuk, Kisah Nyata Sulitnya Cari Kerja Di Kota Depok
Ilustrasi
-

RN - Sodrin hanya bisa termenung. Tahun 2019, dia lulus SMK jurusan Desain Grafis Multimedia.

Dengan begal disain grafis dan gencarnya era digital, Sodrin berharap bisa mendapatkan kerja dengan mudah. Tapi mimpi tinggal mimpi.

ABG berusia 20 tahun ini sudah malang melintang mencari kerja di Depok. Tapi lagi-lagi nihil. Akhirnya, ABG yang hobi utak-atik motor ini memutuskan kerja apa adanya.

BERITA TERKAIT :
Bisa Usung Calon Wali Kota Depok Tanpa Koalisi, PKS Jangan Sombong Dan Sok Kuat?
Bojongsari Sawangan Mau Disulap Jadi Pusat Bisnis Depok 

"Kebanyakan jaga toko. Gajinya bikin ngenes cuma 1,5 juta per bulan, daripada gak ada ya ambil aja dah," keluhnya.

Kini Sodrin harus pasrah melayani pembeli di sebuah ruko jual beli mainan anak-anak. "Masuk jam 10 pagi pulang malam. Nasib deh, saya harap ada terobosan dong Depok," tukasnya.

Diketahui, saat ini ratusan ribu orang nganggur di Depok, Jawa Barat. Tercatat saat ini ada sekitar 117.816 orang atau 9.76 persen dari jumlah angkatan kerja di Kota Depok sebesar 1.089.295 orang.

Data itu berdasarkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2021.

"Saya sudah dua tahun nganggur. Dulu kerja di Jakarta sekarang kena PHK, kalau ngarepin Depok paling jaga toko gajinya di bawah 2 juta," keluh Didin warga Sawangan, Depok, Jumat (21/10).

Ajak Pengusaha

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono mengajak, pengusaha yang mempunyai perusahaan untuk dapat bekerja sama dalam menurunkan angka pengangguran terbuka di Kota Depok.

"Salah satunya, dengan memberdayakan atau merekrut pegawai yang merupakan warga Kota Depok," kata Imam di Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (21/10/2022).

Dia meminta kepada pemilik perusahaan atau lembaga yang beroperasi di Kota Depok agar mengutamakan tenaga kerja yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) Depok. Imam mengatakan, angka pengangguran terbuka di Kota Depok sebelum pandemi Covid-19 berada di sekitar tujuh persen.

Adapun saat pandemi angka tersebut meningkat menjadi sembilan persen. Hal itu karena banyak bisnis atau perusahaan yang gulung tikar akibat terdampak Covid-19.

Tingkat angka pengangguran (TPT) Kota Depok 2021 sebanyak 117.816 orang atau 9.76 persen dari jumlah angkatan kerja di Kota Depok sebesar 1.089.295 orang. Data itu berdasarkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2021.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok, Mohammad Thamrin menjelaskan, tingkat pengangguran terbuka kini didominasi jenjang pendidikan SMA dan SMK. Tingkat pengangguran terbuka di Kota Depok sebanyak 79.004 orang.

"Tapi sekarang sudah menurun lagi dan para pebisnis mulai giat lagi merekrut tenaga kerja. Melalui kegiatan job fair atau bursa kerja diharapkan merekrut banyak pekerja," jelasnya. Thamrin mengajak perusahaan agar bisa bekerja sama dengan Disnaker Depok untuk membuka lowongan pekerjaan melalui aplikasi.

Selama masa pandemi Covid-19 jumlah pengangguran di aKota Depok naik sembilan persen yang dari sebelumnya hanya tujuh persen.