RN - Ratusan ribu orang nganggur di Depok, Jawa Barat. Tercatat saat ini ada sekitar 117.816 orang atau 9.76 persen dari jumlah angkatan kerja di Kota Depok sebesar 1.089.295 orang.
Data itu berdasarkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2021. "Saya sudah dua tahun nganggur. Dulu kerja di Jakarta sekarang kena PHK, kalau ngarepin Depok paling jaga toko gajinya di bawah 2 juta," keluh Didin warga Sawangan, Depok, Jumat (21/10).
Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono mengajak, pengusaha yang mempunyai perusahaan untuk dapat bekerja sama dalam menurunkan angka pengangguran terbuka di Kota Depok. "Salah satunya, dengan memberdayakan atau merekrut pegawai yang merupakan warga Kota Depok," kata Imam di Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (21/10/2022).
BERITA TERKAIT :Dia meminta kepada pemilik perusahaan atau lembaga yang beroperasi di Kota Depok agar mengutamakan tenaga kerja yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) Depok. Imam mengatakan, angka pengangguran terbuka di Kota Depok sebelum pandemi Covid-19 berada di sekitar tujuh persen.
Adapun saat pandemi angka tersebut meningkat menjadi sembilan persen. Hal itu karena banyak bisnis atau perusahaan yang gulung tikar akibat terdampak Covid-19.
Tingkat angka pengangguran (TPT) Kota Depok 2021 sebanyak 117.816 orang atau 9.76 persen dari jumlah angkatan kerja di Kota Depok sebesar 1.089.295 orang. Data itu berdasarkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2021.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok, Mohammad Thamrin menjelaskan, tingkat pengangguran terbuka kini didominasi jenjang pendidikan SMA dan SMK. Tingkat pengangguran terbuka di Kota Depok sebanyak 79.004 orang.
"Tapi sekarang sudah menurun lagi dan para pebisnis mulai giat lagi merekrut tenaga kerja. Melalui kegiatan job fair atau bursa kerja diharapkan merekrut banyak pekerja," jelasnya. Thamrin mengajak perusahaan agar bisa bekerja sama dengan Disnaker Depok untuk membuka lowongan pekerjaan melalui aplikasi.