RN - Dugaan pelecehan hingga isu asmara berkembang atas insiden polisi tembak polisi. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto belum mau menjawab secara gamblang.
Budhi Herdi Susianto mengungkapkan isu tersebut tengah didalami kebenarannya oleh tim penyidik. Hanya saja, kata dia, hal tersebut masih belum bisa disampaikan kepada publik.
"Kami agak sensitif menyampaikan ini. Tentunya isu itu dalam materi penyidikan yang tidak dapat kami ungkap ke publik," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (12/7).
BERITA TERKAIT :Di sisi lain, ia menyebut sejauh ini belum ada bukti yang mendukung ihwal adanya dugaan asmara tersebut. Budhi mengaku pihaknya juga tidak mau berasumsi dari temuan di lapangan semata.
"Tidak ada alat bukti ataupun bukti yang mendukung adanya tersebut. Jadi kami tidak mau berasumsi hanya berdasar fakta yang kami temukan di TKP," jelasnya.
Budhi mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari istri Jenderal bintang dua tersebut terkait perbuatan cabul dan tidak menyenangkan.
Namun, Budhi lagi-lagi enggan merincikan perbuatan cabul yang dilaporkan oleh istri Ferdy tersebut. Termasuk kapan laporan tersebut dibuat yang bersangkutan ke Polres Jakarta Selatan.
"Yang jelas kami menerima LP atau laporan polisi dari Ibu Kadiv Propam dengan pasal tersangkaan 335 dan 289," tuturnya.
Lebih lanjut, Budhi menyampaikan laporan tersebut akan diproses sesuai dengan ketentuan. Ia juga menyebut bahwa semua warga negara mempunyai hak yang sama di mata hukum.
"Tentunya ini juga ini kami buktikan dan proses karena ya setiap warga negara punya hak yg sama dimuka hukum sehingga equality for law juga benar-benar kami terapkan," tuturnya.
Sebagai informasi, aksi polisi tembak polisi ini terjadi di rumah Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang terletak di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7) lalu.
Insiden tersebut menyebabkan Brigadir J meninggal dunia. Sementara pelaku penembakan adalah Bharada E yang merupakan seorang ajudan pengamanan Kadiv Propam.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan sempat menyebut bahwa Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo.
Setelah Bharada E yang mendengar teriakan sontak mendatangi tempat kejadian. Brigadir J langsung menodongkan pistol dan menembak Bharada E.