RN - Pengganti Anies Baswedan harus tahan banting. Karena, warga DKI Jakarta itu dikenal kritis.
Jika Pj Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies tidak kuat siap-siap aja menjadi bulan-bulanan. Hal ini ditegaskan mantan pelaksana tugas (Plt.) Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono.
Soni meminta penjabat atau Pj Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan bersikap netral.
BERITA TERKAIT :Soni memprediksi ketegangan Pilkada DKI Jakarta 2017 akan terulang pada 2024. Ia berkata penjabat gubernur akan memainkan peran penting dalam meredam konflik di Jakarta.
Diketahui, masa jabatan Anies Baswedan di DKI Jakarta akan berakhir pada 16 Oktober 2022. Seperti kepala daerah lainnya, Anies akan digantikan oleh seorang penjabat kepala daerah.
Pj. Gubernur DKI Jakarta akan berasal dari ASN eselon I. Sosok itu akan diusulkan menteri dalam negeri dan akan dipilih Presiden Joko Widodo.
Kemendagri memastikan kalau nama calon akan masuk ke Jokowi pada bulan September. Dan bulan Oktober akan dilakukan pelantikan.
"Rakyat betul-betul ikut dalam suasana konflik. Itu akan bisa terjadi tergantung calon pilkadanya siapa, suasana pilpres yang akan mempengaruhi Jakarta, kemudian kapasitas pj. Kalau pj. tidak netral, akan dihajar kiri-kanan," kata Soni.
Soni berkata pengganti Anies juga harus menjalin silaturahmi dengan berbagai kalangan masyarakat. Dia menyebut Pj. Gubernur DKI Jakarta harus menjadi payung yang melindungi keragaman di ibu kota negara.
Dia juga menilai penjabat gubernur harus lihai berkomunikasi dengan DPRD. Dia berkata harus bekerja keras saat menjadi Pj. Gubernur DKI Jakarta pada 2016 karena hubungan Gubernur Ahok dengan DPRD sedang panas-panasnya.
Selain itu, Soni menyebut pengganti Anies harus sosok yang bersih dari korupsi. Menurutnya, tugas berat gubernur dari kalangan ASN adalah meyakinkan rakyat bahwa pemerintahan dijalankan dengan bersih.
"Tidak satu sen pun mencuri uang APBD, tidak main proyek, tidak main bisnis. Murni pengabdian kepada bangsa dan negara melalui Pemda DKI," ucapnya.
Seperti diberitakan, aktivis Jakarta berkumpul di kawasan Rawasari, Jakpus. Mereka membentuk Jakarta Strategic Center (JSC).
JSC tidak ingin Jakarta dipimpin oleh orang yang salah. Diketahui, pada Oktober 2022, jabatan Anies Baswedan habis.
Saat ini Kemendagri lagi menggodok nama-nama siapa yang layak menjadi Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta. sebelumnya ada beberapa nama yang beredar yakni Kepala Sekretriat Kepresidenan Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah dan mantan ketua KPU RI Juri Ardiantoro.
Dalam pernyataan sikapnya, JSC mengaku akan melakukan proses pengawalan strategis terhadap proses transisi kepemimpinan di DKI Jakarta.
Lalu, Pj Gubernur DKI Jakarta terpilih diharapkan melanjutkan dan meneruskan gubernur difinitif yakni Anies dan memastikan langkah dan program kerja Pj terbebas dari kepentingan politik.