RN - Tudingan kalau Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran DPRD DKI Jakarta cuma gertak sambal ada benarnya. Hingga kini, Pansus yang dipimpin Ahmad Lukman Jupiter tidak jelas.
Politisi NasDem tersebut kabarnya lesu. "Gak ada lagi mas, rapat getol di awal aja tapi kini mendem," ucap anggota Pansus Perparkiran yang namanya enggan disebutkan, Senin (9/6).
Dia menyatakan, diduga Jupiter tidak bisa mengendalikan anggota Pansus yang diisi berbagai anggota fraksi. "Kan ketua harus lihai dong, masa anggota yang getol," tegasnya.
Seperti diberitakan, Pansus Perparkiran mengungkap adanya carut marut pengelolaan parkir di Jakarta. Bahkan adanya potensi kebocoran duit hingga Rp 1,4 triliun.
Duit itu bocor dan diduga mengalir ke mana-mana. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dituduh menjadi biang kerok. Tapi kini Pansus slow dan tenggelam.
Sebelumnya Ketua Pansus Perparkiran DPRD DKI Jakarta Ahmad Lukman Jupiter mengatakan, perparkiran dapat menjadi salah satu sumber peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara signifikan.
Nantinya, Pansus akan fokus mengawasi penataan dan penyelenggaraan pengelolaan perparkiran di Jakarta.
“Kami meminta usulan dan saran dari seluruh anggota pansus perparkiran saat ini kami betul-betul ingin melakukan inovasi dan terobosan,” kata Jupiter dikutip dari laman DPRD DKI Jakarta, Minggu 25 Mei 2025.
“Sehingga mendapatkan potensi PAD perparkiran lebih meningkat,” sambungny
Selain itu, kata Jupiter, sistem parkir yang tertata dalam rangka mengatasi permasalahan parkir yang selama ini merugikan PAD.
Diketahui, selama ini kesemrawutan perparkiran menyebabkan kemacetan lalu lintas. Khususnya parkir on street.
Kendaraan yang parkir di jalan akan menghalangi laju kendaraan lain. Terutama jika parkirnya tidak sesuai aturan atau di area yang tidak diperbolehkan.
“Kami ingin mengurai kemacetan dan menyerap aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat bahwa fasilitas publik dibangun oleh uang rakyat,” pungkas Jupiter