Apresiasi OTT KPK, JARI’ 98: Kepala Daerah yang Nakal Siap-siap Tunggu Giliran
RN - Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98 memberikan apresiasi terhadap KPK atas Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Bogor, Ade Yasin.
“Semoga gebrakan selanjutnya KPK menyasar lakukan OTT terhadap penyelewengan anggaran untuk Gubernur, Wali Kota dan Bupati,” ujar Sekjen JARI’ 98, Ir. Arwandi kepada radarnonstop.co, Rabu (27/4).
Sekjen JARI’ 98 ini menyakini masih banyak kepala daerah yang nakal, main-main dengan anggaran dan suap. “Kepala daerah yang nakal siap-siap dah masuk bui,” cetusnya.
BERITA TERKAIT :Foya-Foya KPU Bak Don Juan, Dari Naik Jet Pribadi & Dugem Hingga Rapat Sana-Sini
Sekjen DPR (Indra) Bolak-Balik Diperiksa KPK, Dugaan Cawe-Cawe Vandor Di Parlemen?
Selain memberikan apresiasi, menurut Ir. Arwandi idealnya harus koordinasi dan sinergis dengan Polri. “Sikat, libas, tangkap, tahan dan miskinkan para koruptor. Berikan hukuman maksimal. Rakyat Indonesia sudah muak dengan para koruptor,” tegasnya.
“Polri dan KPK harus berlomba dan estafet buru dan ringkus para Koruptor guna selamatkan keuangan negara. Pemberantasan korupsi adalah amanat dan agenda Reformasi 98,” pungkasnya.
Diketahui, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Bogor Ade Yasin. Dia ditangkap terkait dugaan suap.
"Kegiatan tangkap tangan ini dilakukan karena ada dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap," kata Plt Jubir KPK Ali Fikri saat dimintai konfirmasi, Rabu (27/4/2022).
KPK juga mengamankan beberapa pihak dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Jawa Barat (Jabar). Dia belum menjelaskan detail berapa orang yang ditangkap.
"Di antaranya Bupati Kabupaten Bogor, beberapa pihak dari BPK Perwakilan Jawa Barat dan pihak terkait lainnya," ucapnya.
Para pihak yang diamankan KPK itu masih berstatus terperiksa. KPK punya waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak.
