RN - Bek Djed Spence untuk kali pertama mendapat panggilan Timnas Inggris yang akan melakoni dua pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Andorra dan Serbia. Pemain belakang Tottenham Hotspur ini mengaku bangga menjadi Muslim pertama yang memperkuat The Three Lions.
Manajer Thomas Tuchel memberi kesempatan kepada sejumlah pemain baru atau mereka yang pernah gagal masuk timnas. Tuchel memanggil kembali gelandang AC Milan Ruben Loftus-Cheek yang sudah tujuh tahun tak mendapat panggilan timnas. Begitu pula Jarrel Quansah, mantan bek Liverpool yang kini membela Bayer Leverkusen yang kembali memperkuat Inggris.
Tidak ketinggalan Spence yang kian mengukuhkan sebagai andalan lini belakang Tottenham. Konsistensi full back berusia 25 ini menjadikan Tuchel memanggilnya untuk menghadapi Andorra dan Serbia. Sebaliknya, Tuchel malah mencoret bek Real Madrid Trent Alexander-Arnold. Mantan bek Liverpool sesungguhnya sudah merupakan pemain reguler di timnas. Hanya saja, Tuchel tak memanggilnya karena kesulitan mendapat tempat di tim utama Madrid.
BERITA TERKAIT :Saat mendapat panggilan memperkuat timnas senior, Spence mengaku terkejut. Namun dia menyebut bila panggilan itu merupakan berkat dari Allah. Apalagi, eks pemain timnas U-21 ini berharap bisa bermain di level senior.
“Ini sungguh merupakan berkat. Jujur, saya terkejut mendapat panggilan untuk kali pertama. Ini sungguh luar biasa. Saya tak bisa berkata-kata lagi. Dalam keyakinan saya sebagai seorang Muslim, ini hal yang sangat berarti bagi saya. Ini merupakan kehormatan bagi saya menjadi Muslim pertama yang bermain untuk Inggris,” ucap Spence kepada The Sun.
“Hal pertama dan paling utama, saya mengucapkan, Allah maha besar. Saya rutin melakukan salat dan selalu berdoa. Sungguh saya bersyukur kepada Tuhan,” kata Spence lagi.
Spence menuturkan dirinya merasa bangga menjadi Muslim pertama yang bisa memperkuat timnas Inggris. Menurut dia keberhasilan menembus timnas membawa pesan kepada remaja maupun anak muda yang memeluk Islam bahwa mereka pun memiliki kesempatan untuk membela timnas. Saat ini ada 3,9 juta orang yang beragam Islam di Inggris dan Wales. Jumlah itu sebesar 6,5 persen dari total penduduk negara tersebut.
”Bila saya bisa melakukannya, tentu kalian pun bisa melakukannya. Tidak hanya anak-anak Muslim tetapi semua yang beragama apa pun bisa bermain untuk timnas. Bila fokus dan punya keyakinan, Anda bisa melakukannya,” kata Spence.
“Apakah ada tekanan (menjadi pesepak bola Islam pertama di timnas)? Bisa ya, tetapi bisa juga tidak. Saya sendiri tidak merasakan tekanan apa pun. Saya akan bermain dengan senyum di wajah saya. Tentu saya akan menikmatinya,” ujarnya.
Keberhasilan masuk timnas senior, menurut Spence, membuat keluarga dia bersuka cita. Spence menuturkan bila ayahnya, Simon, yang seorang Jamaika dan ibunya, Aisha, yang berasal dari Kenya, mendukung sepenuhnya karier sepak bola.
Begitu pula tiga kakak perempuannya. Salah satu kakaknya, Karla-Simone Spence sendiri merupakan artis papan atas Inggris yang sudah membintangi beberapa film dan tampil di seri televisi. Mereka tak keberatan bila Spence memilih bermain untuk Inggris.
“Saya paling muda. Jadi Anda bisa menebak kalau saya jadi anak emas. Apalagi, saya satu-satunya anak laki-laki,” kata dia.