Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Soal 'Mafia Tanah', Nirina Zubir Akui Almarhum Ibunda Tidak Tenang 

NS/RN | Kamis, 18 November 2021
Soal 'Mafia Tanah', Nirina Zubir Akui Almarhum Ibunda Tidak Tenang 
Nirina Zubir.
-

RN - Nirina Zubir menangis. Dia mengaku menjadi korban mafia tanah. 

Nirina makin tersikasa saat tahu orang kepercayaan ibunya merampas aset tanah. Hingga meninggal dunia, sang ibu pun disebut tidak tenang karena masih memikirkan hal tersebut.

Asisten rumah tangga ibunya itu diduga inisial RK. Ia dimintai tolong oleh Cut Indria Martini, ibunda Nirina Zubir, untuk mengurus enam surat tanahnya yang dianggap hilang.

BERITA TERKAIT :
AHY Teriak Mafia Tanah, Fraksi Demokrat DPRD DKI Denger Ya...
AHY Ungkap Mafia Tanah Banyuwangi 17 Miliar, Di Jakarta Kapan Digarap? 

"Jadi emang kondisi ini saya, beliau minta tolong di usia yang ada lupanya. Tapi yang saya kesal, maaf ya agak emosional, ibu saya sudah dua tahun yang lalu dia meninggal tidak tenang," kata Nirina Zubir saat jumpa wartawan di kawasan Antasari, Jakarta Selatan, Rabu (17/11/2021).

Nirina Zubir mengetahui hal itu dari pesan terakhir yang ditulis oleh Cut Indria Martini. Di dalam pesannya itu, Cut Indria Martini masih bertanya-tanya ke mana surat-surat tanahnya yang dianggap hilang itu.

"Dia ada note kalau 'itu uang aku ada tapi pada ke mana ya. Terus surat belum kelar-kelar ya, minta tolong sama Riri," ungkap Nirina Zubir sambil menangis.

Dua tahun kepergian sang ibunda, Nirina Zubir masih kesal dengan Riri Khasmita. Nirina Zubir tak percaya Riri Khasmita tega merampas aset ibunya dengan cara licik.

"November ini dua tahun (kepergian Cut Indria Martini) dan (meninggal) dalam tidurnya. Saya bersyukur ibu saya tidak melalui sakit tapi masih ada sakit di hati saya karena urusannya orang terdekat ibu saya yang melakukan ini," tukas Nirina Zubir.

Nirina Zubir sudah melaporkan kejadian ini ke Polda Metro Jaya. Ada lima orang yang sudah ditetapkan menjadi tersangka. 

Hingga berita ini diturunkan, belum ada bantahan dari pihak terkait yang dituduh sebagai mafia tanah.