RN - Anies Baswedan berteriak lantang para pemain impor beras. Anies menyebut perubahan perlu dilakukan untuk menstabilkan harga pangan.
"Kenapa kita mau melakukan perubahan? Ini saya tanya, ibu-ibu harga beras murah atau mahal? Lapangan pekerjaan murah atau sulit, petani pupuk mudah apa sulit? Nelayan solar mudah atau sulit?" kata Anies saat deklarasi ulama Madura di Gedung Adi Poday, Sumenep, Jawa Timur, Rabu (31/1/2024).
"Bagaimana kalau itu dilanjutkan? Diteruskan? Yang ini cuma sedikit (teriaknya), mana nih kalau diteruskan? Nih kata yang di sini, 'sorry ye'," kata Anies yang disambut tawa relawan.
BERITA TERKAIT :"Basmi mafia beras dan solar, Perubahan, Perubahan," teriak emak-emak.
"Jadi tidak mau diteruskan? Perlunya apa? Perlunya apa? Perubahan. Jadi kita ingin tata niaga pangan diperbaiki supaya petaninya bisa menabung tapi keluarga dapat harga beras lebih murah. Sekarang beras mahal tapi gabahnya murah, terus uangnya ke mana?" Katanya.
Anies kemudian menyinggung harga beras mahal, namun uangnya tak sampai ke petani. Barulah kemudian Anies menyinggung soal pihak yang 'memainkan' impor beras.
"Kalau beras mahal tapi uangnya diterima sama petani pasti pada ikhlas. Betul tidak? Karena uangnya sampai ke petani, tapi uangnya hilang di jalan, ada siapa? Ada mafia beras, ada tengkulak penimbun-penimbun, betul? Ada yang mainan impor beras, betul? Apakah mereka perlu dibiarkan, apakah mereka boleh melanjutkan? Jadi perlunya apa? Perlu perubahan," sebut dia.
Anies juga menyinggung soal mafia tanah hingga mafia solar. Menurut dia, para mafia itu tidak menginginkan adanya perubahan.
"Mafia tanah, mafia solar, banyak mafia-mafia sekarang ini, betul tidak? Mereka-mereka yang tidak ingin ada perubahan. Kenapa? karena mereka hidupnya dari seperti ini, itu benalunya Indonesia, benalunya bangsa Indonesia, apakah benalu boleh dibiarkan hidup? Harus disingkirkan, setuju? Jadi perlunya apa? Perubahan.