Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Harga Beras Medium Meroket

Bamsoet Minta Mentan dan Bulog Duduk Bersama

DED | Senin, 12 November 2018
Bamsoet Minta Mentan dan Bulog Duduk Bersama
Bambang Soesatyo - Net
-

 

RADAR NONSTOP – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta agar laju kenaikan harga beras medium dihentikan segera.

Mantan Ketua Komisi III DPR ini beralasan agar masyarakat kelas menengah dan bawah tidak dirugikan. “Sebagai regulator, tim ekonomi Kabinet Kerja bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) harus segera memastikan kecukupan volume beras medium sesuai permintaan pasar," kata Bamsoet dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Senin (12/11).

BERITA TERKAIT :
Bamsoet Sebut Kandidat Caketum Golkar Nambah, Jokowi Atau Gibran?
Didukung Ketua Umum IMI Bamsoet, Garuda Rimba Raid 2023 Semangat Berlaga di Kejuaraan BalapOffroad di Malaysia

Memasuki pekan kedua November 2018, mantan Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR ini menilai terjadi kenaikan harga beras medium akibat turunnya volume pasokan ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). "Menteri Pertanian Amran Sulaiman membenarkan kenaikan harga beras medium disebabkan anomali penggilingan beras medium menjadi premium," papar Bamsoet.

Lebih lanjut Bamsoet menuturkan, para pedagang beras juga mengkonfirmasi bahwa persentase terbesar dari stok di pasar saat ini adalah beras premium yang biasanya dikonsumsi kalangan menengah atas.

“Akibatnya, pada beberapa pasar tradisional dilaporkan bahwa harga beras medium sudah mencapai Rp 11.000 per kilogram. Padahal, per September 2018, harga beras medium masih di kisaran Rp 9.310 per kilogram," ujarnya.

Untuk mengoreksi situasi pasar beras seperti itu, Bamsoet berharap pemerintah bersama Bulog segera mengguyur pasar dengan memanfaatkan stok beras medium di gudang Bulog yang saat ini mencapai 2,7 juta ton. "Mendekati akhir tahun 2018, pemerintah dan Bulog perlu bekerja lebih keras agar komoditi beras tidak bermasalah. Aspek kecukupan atau stok harus dijaga, sementara harga beras harus diupayakan terkendali atau stabil," pinta Bamsoet.

"Faktor ini patut digarisbawahi oleh tim ekonomi di Kabinet Kerja, mengingat kekuatan oposisi sejak beberapa bulan belakangan ini konsisten menyoal harga kebutuhan pokok, serta mengeksploitasi keluh kesah ibu rumah tangga tentang harga kebutuhan pokok," sambungnya.