RADAR NONSTOP - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, turut berbelasungkawa atas wafatnya tokoh jurnalistik sekaligus pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama.
"Bangsa Indonesia kehilangan salah satu putera terbaiknya. Namun kepergiannya tak akan sia-sia. Semasa hidupnya, peraih Bintang Mahaputera dari pemerintah Indonesia pada tahun 1973 ini telah mencurahkan diri dan pemikirannya untuk memajukan dunia jurnalistik," ujar Bamsoet menyampaikan duka citanya, di Jakarta, Rabu (9/9).
Lebih dari itu, sambungnya, beliau juga seorang budayawan sekaligus pelestari kebhinekaan. Menjadi penegas bahwa kecintaannya terhadap Indonesia tak perlu diragukan.
BERITA TERKAIT :Ketua DPR RI ke-20 ini mengungkapkan, seusai lulus kuliah dan memulai karir di dunia jurnalistik sebagai wartawan di Harian Umum Prioritas pada tahun 1985, dirinya banyak mendapat inspirasi dari sepak terjang Jakob Oetama. Bagi para jurnalis muda seperti Bamsoet, sosok Jakob Oetama tak sekadar guru, melainkan juga menjadi ayah ideologis.
"Tak hanya mengajarkan, beliau merupakan wujud nyata dari perpaduan idealisme dan integritas. Cara beliau membesarkan Kompas merupakan cerminan semangat gotong royong. Ia tak memperlakukan wartawan maupun karyawannya sebagai pekerja, melainkan sebagai aset berharga yang dirawat, dijaga, dan dikembangkannya," jelasnya.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga meyakini, walaupun sosok Jakob Oetama sudah tak ada lagi, namun semangatnya akan tetap menemani.
Ketekunannya membangun Kompas hingga menjadi sebesar ini, menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk tidak pantang menyerah menghadapi berbagai cobaan dalam hidup.