RADAR NONSTOP- Ketua Kaukus Muda Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bidang Advokasi dan Hukum Hamam Asy'ari menyebut kinerja Bupati Brebes dua periode, Idza Priyanti tak becus dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi rakyatnya.
Hal tersebut merujuk pada data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah dimana Brebes menjadi daerah dengan penderita penyakit Tuberculosis (TBC) tertinggi di Jawa Tengah.
"Masyarakat Brebes ini pun sebelum ada virus mematikan COVID-19, sudah dihantui dengan penyakit paru-paru yang mematikan yakni, TBC. Ini tentu jadi catatan serius untuk Bupati dua periode yang nyatanya tak becus dalam memberi pelayanan kesehatan yang baik bagi warganya," kata Politis muda partai berlambang Kabah ini.
BERITA TERKAIT :Hamam menuturkan, ada beberapa hal yang membuat Idza dinilai tak becus dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi warga Brebes.
"Pertama, minimnya fasilitas kesehatan seperti Puskesmas yang jumlahnya minim yang rata-rata di tiap kecamatan hanya satu padahal wilayahnya besar," kata Hamam.
Kedua, lanjut Hamam, adalah sosialisasi terhadap kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup bersih sangat minim.
"Tidak perlu jauh bicara hal-hal yang bahasa tinggi, masyarakat di beberapa daerah Brebes salah satunya Kecamatan Songgom masih banyak dijumpai orang tak memiliki jumblengan (tempat buang air/sanitasi), padahal ngising (bab) itu kebutuhan mendasar," kata Hamam.
Padahal, lanjut Hamam, postur anggaran kesehatan cukup besar pada APBD Brebes yang besarnya Rp3 miliar lebih.
Sebagaimana diketahui, Dinas Kesehatan Jawa Tengah mencatat jumlah penderita tuberkulosis (TBC) di Jawa Tengah terhitung Januari hingga Juni 2020 mencapai 23.919 jiwa. Sementara penderita TBC tertinggi di Jawa Tengah berada di wilayah Kabupaten Brebes yakni 1.840 penderita.
Kemudian menyusul Kabupaten Tegal sebanyak 1.500 penderita, Kabupaten Cilacap sebanyak 1.447 penderita, Kabupaten Banyumas sebanyak 1.334 penderita dan Kabupaten Kudus sebanyak 1.252 penderita.
Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo mengatakan, penyakit menular yang menyerang saluran pernafasan itu dapat menginfeksi segala usia, mulai dari balita hingga lansia.