Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Rizal Bawazier Punya Jurus Pertahankan Pasar Tradisional Jadi Trend Gaya Hidup

Doni | Senin, 22 Juni 2020
Rizal Bawazier Punya Jurus Pertahankan Pasar Tradisional Jadi Trend Gaya Hidup
-

RADAR NONSTOP - Bakal Calon Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Rizal Bawazier menyoroti rencana revitalisasi Pasar Ciputat. Dalam revitalisasi pasar itu, pihaknya berharap rencana tersebut dapat ditunda dulu.

Pasalnya, pengusaha sekaligus owner RB Group itu berkeyakinan bahwa pasar tradisional nantinya akan menjadi trend gaya hidup masyarakat. 

"Tunda aja dulu, nanti dulu deh ya (Revitalisasi, red). Mending dipakai buat menangani perekonomian yang lebih cepat," terang Rizal Bawazier.

BERITA TERKAIT :
Ahok Mulai Serang Pj Gubernur Jakarta HBH, Pernyataan Pedas Dan Menohok?
Gak Tahan Dibully Dan Dicaci, Menteri PUPR Ogah Tarung Di Jakarta 

Menurut Rizal, kebiasaan berbelanja di pasar tradisional sudah menjadi trend gaya hidupnya. Bahkan, dirinya mengaku setiap hari Selasa akan selalu berkunjung di pasar tradisional.

"Kebiasaan belanja ke pasar tradisional ini akan kita lakukan tiap hari Selasa. Dan ini hanya sebagai trigger saja, kita harapkan bisa menjadi gaya hidup kembali berbelanja di pasar tradisional," terang Rizal Bawazier.

Pasar tradisional Ciputat, menurut Rizal Bawazier bakal menjadi daya tarik warga lantaran Pasar Ciputat memiliki cerita sejarah sendiri yang dikenal masyarakat atas keberadaanya di Kota Tangerang Selatan.

Seperti informasi, Pemkot Tangsel berencana melakukan revitalisasi Pasar Ciputat lantaran keberadaan lapak para pedagang di pasar tersebut terlihat kumuh. 

Rencana revitalisasi tersebut merupakan sebuah janji kampanye yang tertunda Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, dan Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie. 

Bahkan revitalisasi itu masuk dalam agenda program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tangerang Selatan yang belum terealisasi di akhir masa jabatan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie.