RADAR NONSTOP- Jajaran Unit Reskrim Polsek Ciputat, Polres Tangerang Selatan (Tangsel) terus melakukan perburuan para pelaku pengeroyokan yang menyebabkan salah satu anak baru gede (ABG) berinisial RR (19) meninggal, Jum'at (24/4/2020).
Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Ciputat, Iptu Erwin Subhekti kepada Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) menyampaikan, pihaknya tengah menggali sejumlah keterangan dari warga sekitar lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
Menurut Erwin, dengan adanya korban meninggal, pihaknya terus mencari keterangan guna menggali motif apa dibalik meninggalnya remaja warga Kedaung, Pamulang tersebut hingga tewas secara tragis.
BERITA TERKAIT :"Kita terus mencari keterangan sejumlah saksi, nanti unsurnya apa yg masuk. Apakah ini murni tawuran yang saling membalas, atau apa ada unsur main hakim sendiri atau tidak," terang Iptu Erwin Subhekti kepada Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group).
Kendati begitu, Unit Reskrim Polsek Ciputat, Polres Tangerang Selatan terus memburu sejumlah warga yang kabur. Pasalnya, warga yang kabur tersebut diduga oknum pelaku pengeroyokan yang berada dilokasi saat peristiwa pengeroyokan terjadi.
"Nanti kita mintai keterangan semua, tapi orang ini sudah melarikan diri dan sedang kita cari. Ya, mungkin yang melarikan diri oknum yang ikut melakukan pengroyokan,"jelas Iptu Erwin Subhekti.
Seperti informasi yang diperoleh wartawan, korban berinisial RR tewas usai dihakimi massa di seputaran Gunung Lestari, Jombang, Ciputat, pada Kamis (23/4/2020) dini hari.
Informasinya, awalnya RR bermaksud membantu temannya dari Kampung Sawah, Ciputat, untuk melakukan tawuran dengan pemuda di Jombang, Ciputat. Saat akan mendatangi lokasi, RR bersama temannya kalah massa hingga dia balik kanan dan melarikan diri.
Namun nahas, saat melarikan diri justru handphone milik RR terjatuh. RR bermaksud mengambil hpnya namun ketahuan pihak lawan dan diteriaki begal hingga akhirnya remaja asal Kedaung, Pamulang, itu dihakimi massa hingga terluka parah dan meninggal dunia secara tragis.