RADAR NONSTOP - Ada yang lucu dan menggelitik di tengah aksi bela Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (14/1/2019) siang. Para pendukung Anies Baswedan tangkap dan serahkan 17 orang karena diduga penyusup kepada polisi.
Orang-orang tersebut kemudian dibawa meninggalkan Balai Kota oleh aparat kepolisian. Setelah diintrogasi, ternyata 17 orang tersebut teman sendiri.
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung mengatakan, 17 orang itu telah dipulangkan ke rumah masing-masing. Pasalnya, mereka adalah pendukung Anies dan bukan penyusup seperti yang dituduhkan.
BERITA TERKAIT :"Tidak ada yang dibawa ke kantor polisi, kan tadi ustadznya (Lukman Abidin) yang minta mereka dikeluarkan dari Balai Kota. Mereka sudah dipulangkan masing-masing, kami lepaskan. Orang tidak berbuat apa-apa kok, gak ada yang ribut," kata Tahan saat dihubungi, Selasa (14/1).
"Itu dari kelompok mereka yang dicurigai sebagai provokator, ternyata grup mereka juga jadi tadi perintah ustadnya dinaikkan ke mobil dibawa dari situ," ucap Tahan.
Saat ditanyakan apakah 17 orang tersebut adalah kelompok pendukung Anies yang berniat menyatroni massa yang menuntut pertanggungjawaban Anies soal banjir Jakarta, Tahan membenarkannya.
"Iya, mereka bagian yang dihalau itu. Kami imbau agar jangan dipukulin saat diamankan ormas. Mereka diamankan agar tidak ada hal yang tidak diinginkan. Akhirnya dibawa keluar dari Balai Kota untuk menjauh," ucapnya.
Aksi massa yang terjadi Selasa (14/1/2019) diketahui disebabkan kejadian banjir Jakarta yang terjadi pada 1 Januari 2020.
Sekelompok massa meminta pertanggungjawaban Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (di Patung Arjuna Wijaya), sementara satu massa aksi lainnya mendukung Anies (di Balai Kota).