RN - Pilihan politik Jusuf Kalla jarang meleset. Beberapa kali pilpres, mantan Wapres yang biasa disapa JK ini sering berlawanan dengan pilihan Golkar.
Saat SBY maju di Pemilu 2004, JK terang-terangan maju sebagai cawapres. Padahal Golkar mendukung Megawati.
Di 2014, JK juga berlawanan dengan Golkar. JK maju bersama Jokowi dan berhasil mengalahkan Prabowo-Hatta Rajasa.
BERITA TERKAIT :Kali ini, JK terangan-terangan mendukung Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan. JK selama ini dikenal sebagai politisi senior sementara partainya, Golkar mendukung pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 2, Prabowo-Gibran.
Menanggapi itu, JK blak-blakan, dia pun membeberkan alasan mendukung Anies pada program yang dipandu Karni Ilyas, disiarkan tvOne, dengan tema Manuver King Maker Jusuf Kalla di Pusaran Pilpres 2024, Jumat malam (19/1).
"Yang saya mau dukung itu Capres dari Golkar. Itu yang disepakati di Munas dan Rapimnas, bahwa calon yang kita dukung adalah Ketua Golkar, Airlangga Hartarto, tapi kan yang jadi ternyata bukan dia," ungkap JK.
"Perjanjian kita, dia (Airlangga Hartarto) yang maju. Kalau ternyata bukan, ya kita boleh beda dong," tukas JK.
Pilihan JK memang membuat kader-kader Golkar galau. Di bawah, banyak caleg Golkar ogah memasang foto Prabowo-Gibran.
"Kita beda tapi tetap Golkar. Partainya coblos Golkar kalau Presiden ya bebas dong kan bukan Airlangga," tegas kader Golkar di DKI.