Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Gelontorkan Rp30 T

Bansos Jadi Jurus Pamungkas Pertumbuhan

M. RA | Kamis, 06 November 2025
Bansos Jadi Jurus Pamungkas Pertumbuhan
Ilustrasi bansos.
-

RN - Pemerintah kembali memompa anggaran jumbo untuk menjaga ekonomi tetap berdenyut menjelang akhir tahun. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan bahwa pemerintah siap menggelontorkan bantuan sosial senilai Rp30 triliun demi mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2025.

“Kita akan menggelontorkan bantuan sosial dengan nilai mencapai Rp30 triliun,” kata Airlangga, Rabu (5/11).

Target besar pun sudah disematkan pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5,2 persen. Angka yang terdengar manis, tapi bagi sebagian pengamat, terlalu ambisius di tengah tantangan global, pelemahan daya beli, dan ketergantungan pada belanja negara.

BERITA TERKAIT :
Duit KJP & KJMU Dipakai Untuk Judol, Orangtua Gak Sayang Anak & Mahasiswa Tanpa Masa Depan 

Airlangga menegaskan, tambahan stimulus dari berbagai sisi akan menjaga momentum ekonomi tetap on track. Selain bansos, pemerintah juga masih memiliki amunisi KUR senilai Rp50 triliun, dengan sekitar 800 ribu akad pinjaman yang sudah diteken.

“Kalau 800.000 itu rata-rata pinjam Rp50 juta, berarti sekitar Rp40 triliun. Kalau semuanya berjalan, sektor ini akan bergerak,” ujarnya penuh keyakinan.

Namun, di balik optimisme itu, muncul pertanyaan klasik, apakah stimulus tunai dan kredit murah benar-benar mampu mendongkrak ekonomi secara fundamental, atau hanya efek sementara menjelang akhir tahun?

Kritik pun mulai bermunculan. Sejumlah analis menilai kebijakan menggelontor dana besar menjelang tutup tahun kerap menjadi pola lama yang berulang, menjaga grafik tetap naik tanpa membenahi akar masalah, yakni kesenjangan pendapatan, lemahnya ekspor, dan serapan tenaga kerja yang stagnan.

Sementara Airlangga menegaskan ekonomi Indonesia masih solid, banyak pihak menilai pemerintah terlalu cepat berpuas diri. Klaim peringkat ketiga terbaik di G20 terdengar impresif, tapi tanpa reformasi struktural dan keberlanjutan produktif, pertumbuhan 5,2 persen bisa sekadar angka tanpa makna.

Ya, stimulus Rp30 triliun mungkin mampu menambal ekonomi dalam jangka pendek, namun publik mulai mempertanyakan, apakah pemerintah sedang membangun ketahanan ekonomi jangka panjang, atau sekadar menyiapkan ‘vitamin politik’ menjelang tahun pergantian?