RADAR NONSTOP - Pembangunan flyover kawasan Gaplek, Tangerang Selatan (Tangsel) rawan virus. Lalu lalang truk dan alat berat membuat debu menggumpal.
"Debunya parah. Saya langsung batuk dan kena virus," aku Jams warga Tangsel kepada wartawan Minggu (10/11).
Bahkan para pengunjung makanan cepat saji di kawasan Gamplek juga mengeluh. "Debunya mas, bikin idung meler," terang Yuni warga Pamulang.
BERITA TERKAIT :Diketahui, pembangunan flyover simpang Gaplek dibangun dari Jalan Martadinata, Pamulang, Tangsel, menuju arah Sawangan. Pembangunan ditargetkan akan rampung pada satu tahun yang akan datang.
"Dua hari lalu saya ke dokter, ternyata infeksi debu. Saya tiap hari lewat simpang Gaplek," ungkap Fajar warga Sawangan, Depok.
Dia berharap kontraktor pembangunan bisa mengurangi dampak debu. "Pagi, siang dan malam selalu debu. Pembangunan saya dukung tapi kalau dampak pembangunan bikin warga bengek kan bahaya dong," ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan pihak kontraktor belum bisa dikonfirmasi. Para pekerja di lapangan yang diwawancara enggan komentar.
Maket flyover simpang gaplek.
Sementara Pemkot Tangsel juga belum bisa dihubungi. Seperti diberitakan, pembangunan flyover di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Pamulang (Perempatan Gaplek) menelan dana Rp 79,9 miliar.
Proyek sepanjang 983,5 meter ini dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) untuk mengurai kemacetan. Sedangkan Pemkot Tangsel diminta untuk pembebasan lahan.