Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
OPINI

212 Dan Panciko, Geng Motor Era 90-an

Redaksi/RN | Minggu, 03 November 2019
212 Dan Panciko, Geng Motor Era 90-an
Ilustrasi
-

RADAR NONSTOP - Geng motor sudah ada di era 1990. Di Jakarta, geng motor kerap melakukan aksi balapan liar. 

Bahkan, geng motor hampir setiap malam Minggu selalu konvoi di ruas jalan ibukota. Dengan knalpot yang mengaung (ressing), geng motor era 1990 an hanya sekedar kenakalan anak muda di ibukota. 

RX King, Force One, Ninja, F1ZR hingga Suzuki Tornado menjadi pilihan anak-anak muda kala itu. Agar bisa kencang biasanya mesin dioprek dan gas dipasang alat spontan (gas spontan-red).

BERITA TERKAIT :
Penjual Cilok Duel Lawan Begal, Sepertinya Depok Makin Beringas Aja...
Kinerja Plt Walkot Bekasi Dibandingkan Dengan Benner

Yang terkenal di era 1990 an, geng motor 212 dan Panciko. 212 biasa dihuni kalangan menengah bawah. Logonya simbol dari legenda Wiro Sableng. 

Anggota 212 tersebar di pelosok dan gang-gang Jakarta. Sedangkan  Panciko dikenal dengan kalangan anak muda ekonomi menengah atas. 

Biasa mereka kumpul di kawasan Kota, Jakarta Barat karena anggotanya mayoritas warga keturunan Tionghoa yang tinggal di Glodok, Pademangan, Penjaringan, Pluit dan Kota. 

Jika ketemu konvoi antara Panciko dan 212, pasti terjadi balapan. Adu kencang sambil teriak-teriak dan adu ejek-ejek terjadi.  

Kemayoran, Jakarta Pusat menjadi lahan balap liar atau ngetrek bagi para geng motor saat itu. Siapa yang turun di Kemayoran pasti sudah oke punya. 

Oke nyali dan oke juga motornya. Balap liar di Kemayoran biasa dijadikan alat bertaruh duit. 

Kini Panciko dan 212 bak legenda. Nah, era digital, geng motor sering dijadikan alat kriminal.  

Konvoi bukan hanya tes motor seperti 212 dan Panciko tapi geng motor saat kni kerap membegal, menjarah hingga tawuran.

#Opini   #GengMotor   #Begal   #